Holding perbankan ditargetkan rampung triwulan I-2018
Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menggodok pembentukan holding BUMN Perbankan. Pembentukan holding perbankan tersebut, diyakini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja perusahaan holding.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan pembentukan holding perbankan sangat penting mengingat banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan bersama. Contohnya, melakukan pembiayaan untuk pengadaan rumah yang digarap oleh Bank BTN.
"Holding ini sangat urgent, contoh BTN. BTN kan backlog perumahan sekitar 13 juta dan BTN baru bisa memberikan pembiayaan sekitar 686 ribu per tahun. Kalau kita lakukan holding seharusnya kalau 13 juta, minimal bisa 2 juta atau 3 juta tiap tahun," ujar Gatot di Kantornya, Jakarta, Senin (20/11).
Gatot menjelaskan, perkembangan terbaru pembahasan holding perbankan telah sampai pada pengkajian mitigasi risiko dengan pihak-pihak terkait. Hal ini dilakukan supaya tidak menimbulkan masalah ketika holding perbankan telah terbentuk.
"Kita perlu duduk bareng dulu di level atas. Segala macam mitigasi resiko juga kita lihat. Kan konsennya masalah mitigasi risiko, masalah keuangan, seberapa jauh nanti berpengaruh nya ke depan kalan misalnya nanti jadi holding," jelasnya.
Gatot menargetkan pembentukan holding perbankan rampung pada triwulan I-2018. Ada pun, holding tersebut yang nantinya terdiri dari empat bank BUMN yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. Selain itu, holding ini juga akan membawahi BUMN lainnya seperti Pegadaian, PT PNM, dan Bahana.
"Jadi holding nya 100 persen kita miliki. Anak anaknya empat bank seperti BNI, Mandiri, BRI, BTN. Ada PT Jalin Pembayaran Nusantara, ada Bahana, Pegadaian dan PNM. Masing-masing kita punya satu lembar golden share, yang signifikan ada di menteri," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPerusahaan BUMN Buka Ratusan Lowongan Kerja, Ini Bocoran Posisi Paling Banyak Dibutuhkan
Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Pemerintah Akan Buka 225.000 Lowongan CPNS Khusus Penempatan di IKN Nusantara
Targetnya, usulan formasi CPNS 2024 khusus IKN itu bisa rampung pada Maret mendatang.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya