Holding BUMN migas ditargetkan terbentuk minggu depan
Merdeka.com - Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno menargetkan holding BUMN migas terbentuk minggu depan. Pembentukan ini tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dia menjelaskan, Menteri BUMN Rini Soemarno telah menandatangani nilai saham pemerintah yang akan dialihkan dari PT PGN ke PT Pertamina (Persero) pada 6 Maret 2018 lalu. Menteri Rini juga telah mengirimkan surat ke Sri Mulyani untuk menandatangani persetujuan pengalihannnya.
"Kita tengah menunggu keputusan Menteri Keuangan tentang nilai saham pemerintah yang dialihkan dari PGN ke Pertamina. Setelah itu, ada akta pengalihan saham. Minggu depan selesai," ucap Harry di kantornya, Selasa (20/3).
Menurutnya, proses pengalihan saham ini sama seperti proses pembentukan holding BUMN di sektor pertambangan. Namun, nilai pengalihan saham pemerintah yang sebelumnya di PGN ke Pertamina tidak sebesar pengalihan saham waktu pembentukan holding BUMN sektor pertambangan.
"Kalau tambang kan sekitar Rp 78 triliun, kalau Migas mungkin sekitar Rp 43 triliun," tegas Harry.
Sebelumnya, Harry mengungkapkan salah satu manfaat dari terbentuknya holding BUMN migas ini adalah efisiensi sektor gas. Sebab, sebelumnya sektor gas ini didominasi oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan PT Pertagas sebagai anak usaha dari Pertamina.
Dengan adanya holding BUMN Migas ini, nantinya kedua perusahaan ini akan bergabung dalam sub-holding sektor gas di bawah Pertamina. Pertagas akan dilebur ke dalam PGN pasca holding terbentuk.
Sebagai ujung dari pembentukan holding ini, dipastikan harga gas baik untuk industri atau langsung rumah tangga bisa jauh lebih murah karena adanya efisiensi.
Selain itu, dengan dimasukkannya PGN ke dalam holding BUMN Migas di bawah Pertamina, maka bakal meningkatkan laverage Pertamina itu sendiri. Dengan demikian aksi bisnis Pertamina bisa berjalan lebih cepat dan berdaya saing global.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaKemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaMimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca Selengkapnya