Hingga Oktober 2020, Ekspor Nonmigas ke Arab Saudi Turun 13,5 Persen
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, ekspor perdagangan Indonesia non migas ke Arab Saudi pada periode Januari-Oktober 2020 mencapai USD 1,08 miliar. Angka ini menurun 13,5 persen dibandingkan tahun 2019 pada periode yang sama.
"Perdagangan kita sementara Januari-Oktober mencapai USD 1,08 miliar. Terkoreksi 13,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019," kata Lutfi dalam Penandatanganan Naskah Nota Kesepahaman tentang Optimalisasi Peran Usaha Kecil dan Menengah Dalam Memenuhi Kebutuhan Haji dan Umrah, Jakarta, Rabu (13/1).
Lutfi menuturkan penurunan permintaan produk Indonesia ke Arab Saudi dimulai sejak bulan Februari-Maret 2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah setempat yang menutup akses kunjungan jemaah haji dan umroh dari berbagai negara.
"Mungkin sejak bulan Februari atau Maret ini, Arab Saudi sudah lockdown baik itu untuk kunjungan bisnis, wisata atau umrah," imbuhnya.
Namun, total perdagangan Indonesia ke Timur Tengah secara keseluruhan (migas dan non migas) sebesar USD 8,4 miliar. Ada pun 10 jenis barang yang diekspor ke Arab Saudi antara lain produk otomotif, minyak sayur, ikan olahan, bumbu dan kertas. Perhiasan juga menjadi produk yang mendominasi ekspor Indonesia.
Lewat Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama tentang Optimalisasi Peran Usaha Kecil dan Menengah dalam Memenuhi Kebutuhan Jemaah Haji dan Umrah ini diharapkan ekspor produk Indonesia akan meningkat. Lutfi ingin ekspor produk tersebut juga tidak hanya diperuntukkan bagi orang Indonesia yang sedang menjalani ibadah haji dan umroh. Melainkan jadi barang konsumsi bagi masyarakat setempat.
"Diharapkan barang-barang ini bisa masuk ke saudi bukan untuk penetrasi pasar umroh dan haji kita, tapi bisa disenangi masyarakat di Saudi," jelasnya.
Saat ini penjualan makanan dan minuman bagi peserta ibadah umrah mencapai USD 66 juta dolar. Angka ini bisa meningkat jika bila produk UKM Indonesia juga bisa menjadi komoditas yang diperlukan masyarakat setempat.
"Hari ini penjualan makanan dan minuman yang akan dinikmati peserta umroh sebesar USD 66 juta dan ini bisa jadi pasar utama," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaEkspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaKemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPenampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPadahal Masih di Indonesia, Pulang Kampung Harus Pakai Paspor Biar Harga Tiket Lebih Murah
Menjelang lebaran, Reza Alwi Mufti atau yang biasa dikenal Dekjaw menceritakan perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Aceh.
Baca Selengkapnya