Hingga 18 September, Dana KUR Sebesar Rp111,2 Triliun Disalurkan ke 3,2 Juta Debitur
Merdeka.com - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 18 September 2020 tercatat telah mencapai Rp111,21 triliun. Jumlah tersebut juga naik Rp3,97 triliun dibanding angka penyaluran per 15 September 2020, yang sebesar Rp107,28 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyampaikan, realisasi per 18 September tersebut telah menyentuh angka 58,53 persen dari target penyaluran KUR sepanjang 2020 yang sebesar Rp190 triliun.
"Realisasi KUR sampai 18 September capai Rp111,2 triliun, atau 58,53 persen dari target penyaluran KUR tahun 2020 sebesar Rp190 triliun, dan diberikan kepada 3,28 juta debitur," ungkapnya dalam acara penyaluran KUR bagi UMKM mitra platform digital, Rabu (23/9).
Iskandar menilai, penyaluran yang positif tersebut juga diikuti dengan kualitas KUR yang terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dengan tingkat kredit macet (NPL) KUR terjaga sebesar 0,87 persen pada posisi September 2020.
"Sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 dengan posisi terakhir adalah Rp 181,37 triliun. Dengan NPL terjaga, jauh di bawah NPL kredit perbankan yaitu hanya 0,87 persen," ucapnya.
Dia menceritakan, penyaluran KUR ketika memasuki masa pandemi Covid-19 menurun tajam, dari sebesar Rp18,9 triliun per Maret 2020 menjadi hanya Rp4,75 triliun pada Mei 2020.
Namun secara bertahap, penyaluran KUR telah meningkat ketika geliat ekonomi mulai digerakkan kembali pada pertengahan tahun ini, dengan penyaluran KUR sampai dengan 18 September sebesar Rp 7,7 triliun.
"Dapat kami laporkan, untuk penyaluran KUR per mikro untuk pekerja yang terkena PHK dan ibu rumah tangga yang diluncurkan pada awal September 2020 yang lalu, telah mencapai Rp0,5 triliun per posisi minggu lalu," ungkap Iskandar.
Permintaan Penambahan
Selain itu, Iskandar mengatakan, terdapat permintaan penambahan plafon KUR dari beberapa pihak penyalur. Sehingga jumlah plafon KUR tahun 2020 menjadi Rp208,9 triliun, termasuk Rp11,3 triliun plafon KUR super mikro dan permintaan tambahan plafon KUR untuk skema lainnya.
"Seiring dengan dibukanya kembali ekonomi, ternyata bank yang tadinya menurunkan sekarang minta ditambah lagi. Sehingga tadi memang hampir mencapai Rp 209 triliun yang diminta, dan kita sudah setujui," tuturnya.
"Dengan perkembangan tersebut, maka diperkirakan target penyaluran KUR sebesar Rp 190 triliun di tahun ini bisa dapat dicapai," ujar Iskandar.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran KUR Baru 77,4 Persen per 30 November 2023, Ini Biang Keroknya
Pemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya