Hindari, 8 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Berinvestasi
Merdeka.com - Menjadi kaya adalah impian besar setiap orang. Mengingat, dengan kekayaan yang dimiliki setiap individu dapat dengan mudah membeli barang yang diinginkan.
Salah satu kegiatan untuk memuluskan menjadi kaya ialah dengan investasi. Namun, terkadang dalam menata persiapan masa depan, masih banyak investor yang melakukan kesalahan.
Sebagaimana diketahui, dalam investasi diperlukan kedisplinan, kesabaran dan kejelian dalam memerhatikan market. Melansir dari laman bca.co.id, Sabtu (20/8), terdapat 8 kesalahan yang sering dilakukan oleh investor, yakni:
1. Menunggu Tujuan Investasi
Banyak investor belum melakukan investasi dengan disiplin dikarenakan belum memiliki tujuan investasi yang jelas. Akibatnya, investasi yang dilakukan tidak memiliki rencana dan dilakukan hanya jika teringat.
"Jika belum memiliki tujuan investasi yang jelas (seperti persiapan dana menikah/ persiapan membeli rumah/ persiapan sekolah anak ke luar negeri, dll), kita bisa menumpuk kekayaaan untuk persiapan kebutuhan masa depan hingga dana untuk hari tua kelak. Semakin banyak yang disisihkan maka financial freedom lebih cepat tercapai," tulis BCA.
2. Tidak Mempersiapkan Dana Darurat
Selain tujuan investasi yang jelas, sebaiknya investor membagi-bagi persiapan dananya, tidak hanya untuk persiapan masa depan, namun juga persiapan berupa dana darurat. Dana darurat merupakan dana yang disiapkan untuk kebutuhan darurat yang terjadi diluar dugaan.
Biasanya dana ini digunakan jika terjadi kecelakaan atau bencana alam, kerusakan rumah atau kendaraan, dan lainnya. Cara ini dilakukan agar jika terjadi situasi mendadak tersebut dapat menggunakan dana darurat dan tidak mengganggu keuanganmu.
3. Pastikan Produk Investasi Terdaftar di OJK
Di era digital ini, banyak orang yang belum paham investasi namun melakukan investasi pada produk dengan imbal hasil tinggi namun tanpa menyadari memiliki risiko yang tinggi, lalu segera memberitakannya pada teman-temannya menggunakan media sosial. Setelah teman-temannya tertarik untuk bergabung, terjadi perubahan pada pasar investasinya sehingga investasinya pun berkurang secara signifikan.
Sebaiknya sebelum melakukan investasi, baik yang disarankan oleh kenalan, influencer, ataupun keluarga mencari tahu terlebih dahulu tentang produknya, risikonya, cara kerja, pengelola, dan sebagainya.
"Jadi, jangan lupa juga untuk mengecek apakah produknya terdaftar di OJK," jelas BCA.
4. Spend First
Kebanyakan orang memiliki kebiasaan untuk menggunakan penghasilannya untuk keinginan terlebih dahulu, lalu sisanya digunakan untuk investasi. Idealnya setelah mendapatkan penghasilan, lakukan pelunasan kewajiban dilanjutkan dengan sisihkan dana terlebih dahulu untuk investasi atau yang dikenal dengan pay yourself first, lalu sisanya digunakan untuk memenuhi keinginan.
"Hal ini dilakukan agar investasimu berjalan secara disiplin dan sesuai dengan rencana, juga untuk mencegah kamu berinvestasi hanya dengan sisaan dari penghasilan," jelas BCA.
5. Tidak Memiliki Asuransi
Sering kali asuransi dianggap sebagai pengeluaran tambahan untuk sesuatu yang tidak diperlukan, namun pada kenyataannya asuransi diperlukan selama kamu hidup. Jika kamu sakit dan memiliki asuransi, maka biayanya tidak akan mengganggu budget pengeluaran, dana darurat atau investasimu.
6. Tidak Memaksimalkan Benefit dari Perusahaan
Benefit yang diperoleh karyawan bermacam-macam tergantung dengan perusahaan. Yakni, bisa berupa benefit kesehatan, pernikahan, sembako, dan lainnya.
Meski begitu, tak sedikit karyawan tidak menyadarinya ataupun lupa untuk menggunakan benefit yang telah disediakan oleh perusahaan, sehingga harus membayarnya dengan dana pribadi. Padahal, dana tersebut sebenarnya dapat dioptimalkan untuk menambah investasi.
7. Terjebak FOMO
Fear of Missing Out atau yang lebih dikenal dengan FOMO merupakan rasa kekhawatiran yang muncul jika tidak merasakan tren yang sedang terjadi. Biasanya karena lebih mementingkan FOMO, banyak orang memiliki pengeluaran lebih yang biasanya tidak dikeluarkan dimana seharusnya dapat digunakan untuk investasi.
Sebaiknya, masukanlah biaya yang keluar karena FOMO kedalam budget yang kamu tentukan untuk hiburan/keinginanmu, sehingga disiplin investasimu tidak terganggu.
8. Milenial Lifestyle
Merupakan gaya hidup atau lifestyle menjadi lebih mewah, dengan pertimbangan sudah bekerja keras dan ingin menikmati pendapatan yang diperoleh dengan lifestyle lebih mewah yang sifatnya kepuasan sementara. Sebaiknya, sama seperti FOMO masukanlah biaya yang keluar karena perubahan lifestyle kedalam budget yang kamu tentukan untuk hiburan/keinginanmu, dengan begitu disiplin investasimu tidak terganggu.
Ingat, investasi penting untuk dilakukan untuk persiapan masa depan. Namun, penting untuk memastikan bahwa investasi yang kamu lakukan akan lebih maksimal untuk tercapainya tujuan investasimu.
Yuk, hindari kesalahan yang sering dilakukan investor dan segera investasi lakukan investasi secara aman.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaIngin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan
Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaTips Kelola Uang THR agar Bisa Beri Untung di Kemudian Hari
Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaIngin Berinvestasi Kesehatan? Miliki 11 Alat Olahraga Ini di Rumah!
Tidak perlu alat-alat mahal dan canggih, cukup dengan beberapa alat sederhana yang akan memberikan Anda latihan yang efektif
Baca SelengkapnyaPercaya Kemampuan Gibran, Kaesang: Saya Khawatirkan soal Senyum
Gibran memiliki pengalaman merintis usaha sejak tahun 2015, dan telah bertemu dengan banyak investor.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca Selengkapnya8 Tips Hidup Hemat yang Patut Dicoba, Persiapkan Masa Depan yang Lebih Baik
Hidup hemat dapat menciptakan stabilitas keuangan jangka panjang yang baik untuk masa depan.
Baca SelengkapnyaIndo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal
Selama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca Selengkapnya