Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pimpinan daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang. Jokowi menyebut, pada 2022, kemiskinan ekstrem masih berada pada angka 2 persen dan 14 provinsi berada di atas angka nasional.
Target ambisius pemerintah agar kemiskinan ekstrem bisa menjadi 0 persen ditanggapi pesimis oleh Direktur Eksekutif for Development Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad. Dia menyebut, kemiskinan ekstrem di Indonesia hampir mustahil hilang, karena struktural yang ada saat ini tidak mendukung kaum miskin untuk keluar dari garis kemiskinan.
"Kita menghadapi situasi kemiskinan yang cukup mendasar, mereka secara struktur berada paling bawah karena memang tidak bisa punya akses sama sekali ke pendidikan, kesehatan, sarana pelayanan perumahan yang sehat, bahkan tidak punya rumah dan sebagainya. Sehingga kehidupan mereka sangat tergantung kepada bantuan sosial," ujar Tauhid kepada merdeka.com.
Bukan hanya soal upaya, kemiskinan di Indonesia akan mengalami tren yang fluktuatif. Jika kondisi ekonomi tidak menguntungkan, seseorang rawan miskin menjadi miskin, dan orang miskin akan terjerumus ke miskin ekstrem.
Contoh sederhana yang terjadi di Indonesia saat ini adalah minimnya kesempatan bagi masyarakat berpendidikan tinggi,. Di saat bersamaan, sumber daya manusia (SDM) pekerja di Indonesia belum cukup berkompeten bersaing, bahkan dengan rerata pendidikan terakhir hanya Sekolah Menengah Akhir (SMA).
"Kalau kita lihat data trennya, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin orang sulit mendapatkan pekerjaan. Ini yang berat, padahal kalau negara lain pendidikan tinggi aksesnya lebih tinggi persentasenya," ujar Tauhid.
Kendala lain yang membuatnya pesimis atas target pengentasan kemiskinan ekstrem yaitu pendataan. Hingga saat ini, pendataan masyarakat yang tergolong penerima bantuan pemerintah masih semrawut. Banyak dari mereka yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan, tak masuk dalam pendataan pemerintah.
Kemiskinan ekstrem menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yaitu kondisi kesejahteraan masyarakat di bawah garis kemiskinan atau setara dengan USD 1,9 purchasing power parity.
Kemiskinan ekstrem diukur menggunakan ‘absolute poverty measure’ yang konsisten antar negara dan antar waktu. Menggunakan definisi terebut, pada tahun 2021 tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia adalah 4 persen atau 10,86 juta jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat kemiskinan nasional yang didasarkan pada data Susenas yang dirilis secara berkala oleh BPS, yang pada Maret 2021 adalah 10,14 persen atau 27,54 juta jiwa. Pada tahun 2021, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia sebesar 4 persen.
Berdasarkan hasil identifikasi TNP2K, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, termasuk pengurangan kemiskinan ekstrem, yang tersebar di berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah pada tahun anggaran 2021 sudah cukup besar.
Program ini terbagi dalam dua kelompok program, yaitu program/kegiatan dalam rangka mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin ekstrem melalui bantuan sosial dan subsidi, dan program pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas dalam rangka meningkatkan kapasitas ekonominya.
Sesuai data dari Kementerian Keuangan, anggaran terkait kemiskinan di tahun anggaran 2021 mencapai Rp526 triliun. Dengan demikian, isu utama percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem adalah bagaimana memastikan program perlindungan sosial dan pemberdayaan dapat secara efektif mengurangi kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem. [idr]
Baca juga:
Penjelasan Lengkap soal Kemiskinan Ekstrem Ditarget Jokowi Bisa Hilang di 2024
Pemerintah Tak Perlu Rapat Pengentasan Kemiskinan di Hotel: Pakai Zoom Bisa Selesai
Beda dengan Indonesia, Orang Miskin di Amerika Serikat Ada yang Punya Mobil
Amerika Serikat Dibayangi Masalah Kemiskinan, Jumlah Gelandangan Terus Meningkat
Pemprov DKI dan BKKBN Ratas Bahas Data Stunting hingga Kemiskinan Ekstrem
Advertisement
Waspada, Perusahaan Tak Bayar THR Pekerja Bisa Kena Sanksi Pembekuan Izin Usaha
Sekitar 27 Menit yang laluIndef: 62,7 Persen Masyarakat Capek Kerja, tapi Gaji Habis untuk Bayar Pajak
Sekitar 34 Menit yang laluTHR 2023 Dibayar Paling Lambat H-7 Lebaran, Tak Boleh Dicicil
Sekitar 51 Menit yang laluIndonesia Usul Negara Kawasan ASEAN Punya Dana Khusus Penanganan Pandemi
Sekitar 1 Jam yang laluPerusahaan Wajib Bayar THR untuk Pekerja Tetap Maupun Kontrak, Segini Besarannya
Sekitar 1 Jam yang laluAturan Terbaru Pemberian TJSL untuk Usaha Mikro dalam Omnibus Law BUMN
Sekitar 1 Jam yang laluSiap-Siap, Seleksi Sekolah Kedinasan 2023 Dibuka 1 April 2023 untuk 4.138 Formasi
Sekitar 1 Jam yang lalu7 Tahun Kepemimpinan Jokowi Sudah bangun 1.848 Km Jalan Tol
Sekitar 2 Jam yang laluDikenalkan ke Jokowi, Aplikasi Buatan Anak Bangsa Ditarget Bisa Pangkas Pengangguran
Sekitar 2 Jam yang laluJalan Tol Beroperasi Bertambah 309 Km Hingga Akhir 2023, Ini Data Detailnya
Sekitar 2 Jam yang laluPemerintah Impor 2 Juta Ton Beras, RI Masih Jadi Negara Swasembada?
Sekitar 2 Jam yang laluPemerintah Target Tuntaskan Pembangunan 572,5 Km Jalan Tol Hingga 2024
Sekitar 2 Jam yang laluPamer Barang Mewah, Segini Kekayaan Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita
Sekitar 3 Jam yang laluViral Menyala Merah, Ini Sejarah Menara Saidah yang Telan Biaya Hingga Rp100 M
Sekitar 4 Jam yang laluCara Unik Polisi Cimahi & Subang Patroli Bulan Ramadan, Bangunkan Sahur Sambil Nyanyi
Sekitar 18 Menit yang laluPamer Barang Mewah, Segini Kekayaan Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita
Sekitar 3 Jam yang laluPenjelasan Kasatlantas Malang AKP Agnis soal Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 4 Jam yang laluPotret Briptu Sefin dengan Kesayangannya, dari Selfie Hingga Tidur Selalu Bersama
Sekitar 5 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluBRI Liga 1: Banyak Pemain Cedera, Pelatih Arema Putar Otak Jelang Melawan Persita
Sekitar 1 Jam yang laluPerjalanan PSM Makassar, Kesabaran Luar Biasa untuk Menjadi Raja BRI Liga
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami