Merdeka.com - Rencana investasi Foxconn di Indonesia hingga saat ini belum ada kejelasan. Pabrikan iPad tersebut masih menunda-nunda dan tidak pernah memberi kepastian kapan akan membangun pabrik di Indonesia.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui Foxconn sebelumnya telah menemui Gubernur DKI Joko Widodo, untuk masalah lahan. Kelanjutan ini mungkin saja menunggu Jokowi jadi presiden.

"Mereka kan sudah agreement dengan Jokowi mungkin mereka nunggu Jokowi jadi presiden," ucap Hidayat ketika ditemui di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/6).

Hidayat mengakui hingga saat ini belum ada kesepakatan lahan antara BKN dengan Foxconn. Foxconn meminta lahan atau tanah secara gratis. Sedangkan pemerintah masih bertahan dengan sistem beli, sewa atau lahan dikonversi ke saham.

"Foxconn saya kira dia sudah punya 10 pabrik di RRC. Polanya adalah tanah atau lahan disediakan pemerintah. RRC negara komunis dan tanah 100 persen dikuasai pemerintah. Kita enggak harus masuk sistem otoriter begitu. Kita kerjasama atau beli," tegasnya.

Hidayat menduga, rencana Foxconn investasi di Indonesia hanyalah strategi perusahaan untuk 'menggoreng saham'. Dengan rencana investasi tersebut maka nilai sahamnya akan ikut naik.

"Mereka juga ada komitmen dengan blackberry bangun di Meksiko dan Indonesia, tapi kalau kesepakatan dasar (minta lahan) begitu ya susah. Direksi KBN bertemu negosiasi sebagai saham. Saya pikirkan lama lama foxconn melemparkan isu biar harga saham mereka naik terus dengan rencana investasi."