Hatta dorong pengusaha Inggris untuk berinvestasi di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengungkapkan Inggris merupakan salah satu mitra dagang terbesar di Indonesia. Ini terlihat dari volume perdagangan Inggris dan Indonesia sejak 2010 hingga 2012 yang terus meningkat.
Selain itu, Inggris juga masuk dalam peringkat lima investor terbesar di Tanah Air. "Jadi Inggris kan masuk lima besar investor yang menanamkan modalnya di Tanah Air kita. Ini yang menjadi poin penting agar perdagangan dan investasi Indonesia dapat ditingkatkan dan menjadi titik berat," ujarnya saat di kantornya, Jakarta, Rabu (18/9).
Dia melanjutkan, sejak 2010 volume perdagangan Indonesia mencapai USD 2,2 juta dan 2012 meningkat menjadi USD 3 miliar. Sedangan investasi Inggris pada 2012 sebesar USD 500 juta dan di 2012 hampir mencapai USD 1 miliar.
"Artinya ini kan dalam konteks bisnis dengan Inggris. Terus naiknya investasi Indonesia mendorong pengusahanya (Inggris) untuk berinvestasi di sini," jelasnya.
Namun Hatta menekankan bahwa Indonesia tidak melupakan semangatnya untuk berupaya menekan kinerja impor khususnya barang manufaktur. Hatta menjelaskan bahwa pemerintah terus meminta pengusaha yang sudah mempunyai pangsa pasar di Indonesia untuk berinvestasi membangun pabrik produknya di dalam negeri.
Sejumlah insentif fiskal telah dikeluarkan untuk menarik minat pengusaha asing tersebut berinvestasi di Indonesia.
"Khususnya produk hi-tech yang memang impor selama ini. Tapi ini juga kan dapat mendorong investasi mereka seperti China, Jepang yang umumnya menjadi impor kita untuk menginvestasikan modalnya di Indonesia tapi berikan mereka semacam tax holiday untuk semuanya kurangi impor," ungkapnya.
Hatta mengingatkan bahwa dalam setiap perdagangan haruslah menguntungkan kedua belah pihak. "Idealnya (neraca perdagangan Indonesia) tidak defisit. Tren meningkat terus masih banyak perlu ditingkatkan masih banyak roomnya. Indonesia ke 48 dibandingkan negara lain tujuan Inggris masih banyak ruang dimanfaatkan. Investasi Inggris cukup banyak di Indonesia," tutupnya.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini
Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnya