Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Pelepasan Stok Dipimpin Amerika Serikat

Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Pelepasan Stok Dipimpin Amerika Serikat Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak mentah tercatat turun di perdagangan Asia pada Rabu pagi. Penurunan harga dipicu pelepasan minyak terkoordinasi dari cadangan strategis yang dipimpin AS. Ini kemudian meredakan kekhawatiran atas ketatnya pasokan global, sementara investor mengambil keuntungan dari reli hari sebelumnya menjelang liburan Thanksgiving AS.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 12 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di USD 78,38 per barel pada pukul 01.22 GMT, berbalik dari kenaikan 2,3 persen pada hari sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Brent merosot 32 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di USD 81,99 per barel, setelah naik 3,3 persen pada Selasa (23/11/2021).

"Upaya terkoordinasi oleh negara-negara konsumen minyak utama untuk menurunkan harga minyak mentah mendorong penjualan baru," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.

"Di balik penurunan itu juga karena aksi ambil untung jelang liburan AS," sambungnya.

Amerika Serikat mengatakan pada Selasa (23/11) akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris, untuk mencoba mendinginkan harga. Ini setelah produsen OPEC+ berulang kali mengabaikan seruan untuk lebih banyak memasok minyak mentah.

Jepang akan mengadakan lelang untuk sekitar 4,2 juta barel minyak dari stok nasionalnya, surat kabar Nikkei melaporkan pada Rabu.

Menambah tekanan, stok minyak mentah dan bensin AS naik minggu lalu sementara persediaan sulingan turun, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (23/11).

Stok Minyak Mentah

Stok minyak mentah naik 2,3 juta barel untuk pekan yang berakhir 19 November, terhadap ekspektasi analis untuk penurunan sekitar 500.000 barel. Persediaan bensin naik sekitar 600.000 barel dan stok sulingan turun 1,5 juta barel, data menunjukkan.

Namun, beberapa analis mengatakan efek pada harga dari rilis terkoordinasi kemungkinan akan berumur pendek setelah bertahun-tahun penurunan investasi dan pemulihan global yang kuat dari pandemi Covid-19.

Rilis terkoordinasi dapat menambah sekitar 70 juta hingga 80 juta barel pasokan minyak mentah, lebih kecil dari 100 juta barel yang telah diperkirakan pasar, kata analis di Goldman Sachs.

"Ancaman lebih banyak pasokan dalam jangka pendek tentu menciptakan pasar minyak secara artifisial lebih longgar untuk periode 1-2 bulan ke depan," Louise Dickson, analis pasar minyak senior di Rystad Energy, mengatakan dalam sebuah laporan.

"Namun, langkah (Presiden AS) Biden dan para pemimpin lainnya mungkin hanya mendorong masalah pasokan ke berlalunya waktu, karena mengosongkan penyimpanan akan menambah tekanan pada stok minyak yang sudah rendah," tambahnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.

Baca Selengkapnya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Ada Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Jamin Harga BBM Tak Naik

Ada Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Jamin Harga BBM Tak Naik

Pemerintah menjamin harga BBM di Indonesia tidak akan naik pasca konflik Iran-Israel yang memicu kenaikan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya