Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008, Capai USD 139 per Barel
Merdeka.com - Harga minyak dunia dan komoditas lainnya melonjak tajam di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga dipicu kebijakan Amerika Serikat yang bakal melarang impor minyak Rusia. Kondisi ini memicu kekhawatiran investor atas inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Minyak mentah Brent, patokan internasional, sempat mencapai lebih dari USD 139 per barel, level tertinggi sejak 2008. Harga nikel meroket 90 persen, emas menembus USD 2.000 per ounce dan gandum melonjak ke level tertinggi 14 tahun, karena pembeli dan pedagang industri berebut di tengah gangguan pasokan terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Imbal hasil obligasi pemerintah riil zona euro turun tajam karena lonjakan harga energi memicu kekhawatiran bahwa ekonomi global berada dalam risiko stagflasi, suatu kondisi di mana harga-harga melonjak sementara pertumbuhan mandek.
Sementar di bursa saham, indeks-indeks utama Wall Street turun tajam, dengan Komposit Nasdaq mengkonfirmasi berada di pasar bearish, dan indeks STOXX 600 pan-Eropa memangkas kerugian sekitar 3,0 persen menjadi ditutup pada level terendah hampir satu tahun.
Pemerintahan Presiden Joe Biden bersedia untuk melanjutkan larangan AS atas impor minyak Rusia. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai ‘operasi khusus’, tetapi telah memicu sanksi besar-besaran oleh Amerika Serikat dan Eropa yang bertujuan untuk mengisolasi Rusia ke tingkat yang belum pernah dialami oleh ekonomi sebesar itu.
"Efek melumpuhkan harga minyak di atas USD 130 akan mengirim banyak ekonomi Eropa ke dalam resesi," dan skenario itu menyebabkan saham Eropa bergerak ke wilayah pasar bearish," kata Edward Moya, analis senior di OANDA.
"AS dapat menangani tidak memiliki pasokan energi Rusia, tetapi itu tidak berlaku untuk Eropa."
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 797,42 poin atau 2,37 persen, indeks S&P 500 kehilangan 127,79 poin atau 2,95 persen dan Komposit Nasdaq terpuruk 482,48 poin atau 3,62 persen.
Pasokan Nikel
Rusia memasok sekitar 10 persen nikel dunia, dan investor khawatir sanksi Barat terhadap Rusia dapat mengganggu pengiriman komoditas yang diproduksi dan diekspor melalui udara dan laut.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters sekarang memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menunggu hingga akhir tahun untuk menaikkan suku bunga.
Di Amerika Serikat, investor mengamati dengan cermat laporan harga konsumen yang akan dirilis pada Kamis (10/3). Data tersebut diperkirakan menunjukkan IHK inti AS untuk Februari naik 6,4 persen tahun-ke-tahun, naik dari 6,0 persen pada Januari.
Angka yang lebih panas kemungkinan akan menutup kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
Pedagang sekarang melihat probabilitas 99 persen dari kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada pertemuan Maret, sementara melihat peluang 1,0 persen tidak ada perubahan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur nilai greenback terhadap enam mata uang global lainnya, terakhir naik 0,33 persen pada 99,24. Euro turun 0,7 persen terhadap dolar pada USD 1,08575.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Simpan Harta Karun 1,2 Juta Hektare Tambang Nikel, Di mana Lokasinya?
Nikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaTeori Mantan Mendag soal Penyebab Merosotnya Harga Nikel: Ada yang Tak Suka Nikel Dikuasai China
Penurunan harga nikel di London Metal Exchange (LME) diakibatkan oleh sejumlah kelompok yang tidak suka China menguasai komoditas tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaTerserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras
Dampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.
Baca SelengkapnyaAlami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi
Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaMeski Harga Terus Merosot, Investasi Hilirisasi Nikel Tetap Diincar Bank Dalam Negeri
Pelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya