Harga Minyak Dunia Naik Dipengaruhi Badai Sally di Pantai Teluk AS
Merdeka.com - Harga minyak naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), didukung oleh gangguan pasokan akibat badai di Amerika Serikat (AS). Meski demikian, kekhawatiran permintaan membayangi karena peramal industri energi memperkirakan pemulihan pandemi lebih lambat dari perkiraan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November naik 92 sen atau 2,3 persen, menjadi menetap pada USD 40,53 per barel. Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) bertambah USD 1,02 atau 2,7 persen, menjadi ditutup di USD 38,28 per barel. Kedua kontrak jatuh sehari sebelumnya.
Harga minyak berjangka naik menjelang pendaratan Badai Sally di Pantai Teluk AS. Lebih dari seperempat produksi minyak dan gas lepas pantai AS ditutup dan pelabuhan ekspor utama juga ditutup karena lintasan badai bergeser ke timur menuju Alabama barat, menyisakan beberapa kilang di Pantai Teluk dari angin kencang.
"Peristiwa cuaca buruk di AS menyebabkan beberapa ketidakpastian tentang produksi minyaknya dan itu selalu menjadi kabar baik untuk harga," kata kepala pasar minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen, dikutip Antara, Rabu (16/9).
Prospek permintaan minyak tetap lemah, membatasi kenaikan harga. Badan Energi Internasional (IEA) memangkas prospek 2020 sebesar 200.000 barel per hari (bph) menjadi 91,7 juta barel per hari, dengan alasan kehati-hatian tentang kecepatan pemulihan ekonomi.
"Kami memperkirakan pemulihan dalam permintaan minyak melambat secara nyata pada paruh kedua 2020, bersama sebagian besar keuntungan mudah yang telah dicapai," kata IEA dalam laporan bulanannya.
Badan itu mengatakan stok minyak komersial di negara-negara maju mencapai tertinggi sepanjang masa 3,225 miliar barel pada Juli, dan memangkas perkiraan untuk penarikan stok tersirat untuk paruh kedua tahun ini.
Permintaan Minyak
Revisi permintaan IEA sejalan dengan perkiraan dari para produsen dan pedagang industri minyak utama. OPEC menurunkan perkiraan permintaan minyaknya dan perusahaan minyak BP mengatakan permintaan mungkin telah mencapai puncaknya pada 2019.
Permintaan minyak dunia akan turun 9,46 juta barel per hari tahun ini, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanannya pada Senin (14/9), lebih besar dari penurunan 9,06 juta barel per hari yang diperkirakan OPEC sebulan lalu.
Namun, pertemuan komite bersama menteri OPEC+ pada Kamis (17/9) diperkirakan tidak akan membuat rekomendasi untuk pengurangan produksi yang lebih dalam, tetapi lebih fokus pada mekanisme kepatuhan dan kompensasi untuk pemotongan saat ini, sumber-sumber mengatakan kepada Reuters.
Sementara itu, tingkat produksi minyak China pada Agustus naik dari setahun lalu, mencapai level tertinggi kedua dalam catatan, karena kilang-kilang bekerja untuk mengolah rekor impor awal tahun ini.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah turun 9,5 juta barel dalam sepekan hingga 11 September menjadi sekitar 494,6 juta barel, data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan pada Selasa (15/9). Analis memperkirakan kenaikan 1,3 juta barel. Data pemerintah AS tentang stok akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnya