Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak Dunia Merosot Terseret Pelemahan Ekonomi AS

Harga Minyak Dunia Merosot Terseret Pelemahan Ekonomi AS Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menyusul melemahnya perekonomian Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar dengan saran bahwa negara tersebut harus menunda pemilihan presiden November.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun USD1,35 atau 3,3 persen, menjadi menetap pada USD39,92 per barel setelah jatuh sekitar lima persen di awal sesi. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman September, kehilangan 81 sen atau 1,9 persen menjadi ditutup di USD42,94 per barel.

Investor menjual aset-aset berisiko setelah cuitan Trump meningkatkan prospek menunda pemungutan suara. Tanggal pemilihan AS diabadikan dalam Konstitusi AS, tetapi pernyataan Trump dipandang sebagai serangan terhadap integritas pemilihan yang akan datang, membuat investor khawatir.

"Kami memiliki potensi untuk ketidakpastian politik serius di AS jika tanggal pemilihan dipertentangkan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York, dikutip Antara, Jumat (31/7).

Sebagai tanda dampak buruk dari virus corona di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, ekonomi negara itu mengalami kontraksi paling tajam sejak Depresi Hebat pada kuartal kedua.

Produk domestik bruto AS jatuh pada tingkat tahunan 32,9 persen, penurunan terdalam dalam PDB sejak pemerintah mulai mencatat pada 1947. Selain itu, klaim pengangguran mingguan naik, sebuah sinyal bahwa wabah yang memburuk di seluruh wilayah Amerika Serikat sedang menelan korban lebih lanjut pada ekonomi.

Kematian akibat covid-19 kini telah mencapai 150.000 di Amerika Serikat, sementara Brazil, dengan wabah terburuk kedua di dunia, mencatat rekor harian dari kasus dan kematian yang dikonfirmasi. Infeksi baru di Australia mencapai rekor pada Kamis (30/7).

Ancaman potensial terhadap pemulihan permintaan minyak datang ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, akan meningkatkan produksi pada Agustus, menambahkan sekitar 1,5 juta barel per hari ke dalam pasokan global.

"Pasar sekarang mengawasi produsen AS dan OPEC+ mempertimbangkan rencana untuk meningkatkan sementara permintaan tidak kembali seperti yang kami pikir beberapa minggu yang lalu, keseimbangan permintaan pasokan bisa keluar dari pukulan keras," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak

Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket

Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.

Baca Selengkapnya
Pasca Serangan Iran ke Israel Harga Emas Dunia Terus Naik, Waktunya Beli atau Jual Aset?
Pasca Serangan Iran ke Israel Harga Emas Dunia Terus Naik, Waktunya Beli atau Jual Aset?

Analis Ibrahim memberikan beberapa rekomendasi waktu yang tepat menjual aset logam mulia di tengah anjloknya nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen

Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.

Baca Selengkapnya