Merdeka.com - Harga minyak dunia tercatat naik sekitar 2 persen setelah update dari dokter Presiden AS, Donald Trump yang menyatakan Trump dapat keluar dari rumah sakit segera pada Senin, (5/10). Harga minyak mentah berjangka Brent naik menjadi USD 40,13, naik 86 sen atau 2,19 persen. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di USD 37,99, naik 94 sen atau 2,54 persen.

Dilansir dari Reuters, sebelumnya harga minyak dunia merosot lebih dari 4 persen pada hari Jumat di tengah ketidakpastian seputar kesehatan Trump, ditambah kekhawatiran bahwa meningkatnya jumlah kasus virus corona yang dapat menghambat pemulihan ekonomi global.

Melambungnya harga minyak pada hari Senin didorong oleh meredanya kekhawatiran tentang kondisi kesehatan Trump, meskipun dibayangi oleh beberapa sinyal beragam. Investor khawatir tentang rencana stimulus fiskal AS yang terhambat yang dapat menahan pemulihan permintaan minyak.

Menurut Asosiasi Minyak dan Gas Norwegia, harga juga didukung oleh pemogokan pekerja yang meluas di Norwegia pada hari Senin yang dapat mengurangi kapasitas produksi negara itu sebanyak 330.000 barel setara minyak per hari (boepd) atau 8 persen dari total produksinya.

Produksi Minyak Libya Naik

Libya, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah mengalami kenaikan hampir tiga kali lipat dalam produksinya yang mencapai 270.000 barel per hari pekan lalu setelah pasukan timur melonggarkan blokade pada infrastruktur minyak negara itu.

Data dari Baker Hughes, kenaikan harga baru-baru ini telah mendorong beberapa produsen AS untuk melanjutkan pengeboran. Perusahaan energi AS minggu ini menambahkan kilang minyak dan gas alam untuk minggu ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Oktober 2018.

Reporter Magang : Brigitta Belia