Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Minyak Dunia Melonjak Tajam, Ini Faktor Pemicunya

Harga Minyak Dunia Melonjak Tajam, Ini Faktor Pemicunya Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak naik tercatat naik sekitar USD 3 per barel pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga minyak dunia ini terjadi karena adanya kegelisahan pelaku pasar mengenai jumlah pasokan di dunia.

Saat ini, pipa utama yang memasok minyak ke Amerika Serikat (AS) tengah ditutup. Sementara Rusia mengancam akan mengurangi produksi bahkan saat pembatasan Covid-19 di China dilonggarkan.

Mengutip laman CNBC, harga minyak mentah Brent berjangka menetap di USD 77,99 per barel, naik USD 1,89 atau 2,5 persen. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS menetap di USD 73,17 per barel, naik USD 2,15, atau 3 persen.

Pada perdagangan pekan lalu, harga minyak Brent dan WTI jatuh ke level terendah sejak Desember 2021 karena investor khawatir kemungkinan resesi global dapat mengganggu permintaan minyak.

Namun kemudian potensi pemadaman yang berkepanjangan dari TC Energy Corp's Canada-to-U.S. Pipa minyak mentah Keystone membantu membalikkan harga ke level positif.

“Perbaikan Keystone Pipeline tampaknya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan (dan) meningkatkan kemungkinan penarikan stok lebih lanjut di Cushing,” kata analis dari Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch.

Pelaku pasar tengah mengitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghidupkan atau menyalurkan kembali minyak mentah. Selain itu juga membersihkan tumpahan minyak dari pipa minyak setelah lebih dari 14.000 barel minyak bocor minggu lalu. Tumpahan minyak mentah AS terbesar dalam hampir satu dekade.

TC Energy menutup pipa setelah tumpahan ditemukan Rabu malam lalu di Kansas. Perusahaan mengatakan kepada pejabat di Washington County, Kansas, bahwa mereka belum menentukan penyebab atau jadwal untuk memulai kembali.

Pejabat perusahaan menyebutkan bahwa sekitar 622.000 barel per hari mengalir di jalur Keystone. Ini merupakan jalur penting untuk minyak mentah dari Kanada yang dikirim ke penyulingan AS dan ke Pantai Teluk untuk diekspor.

Pasokan Minyak Dunia Berkurang

Pemadaman produksi di AS ini diperkirakan akan menyusutkan pasokan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, dan titik pengiriman untuk patokan minyak mentah berjangka AS.

Tujuh analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, secara rata-rata, persediaan minyak mentah secara keseluruhan turun sekitar 3,9 juta barel dalam seminggu hingga 9 Desember, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Riset Global Bank of America mengatakan, harga Brent dapat pulih melewati USD 90 per barel di belakang poros dovish dalam kebijakan moneter Federal Reserve AS dan pembukaan kembali ekonomi China.

"Pembukaan kembali China jelas merupakan fokus pasar," kata analis grup Price Futures,Phil Flynn.

China, importir minyak mentah terbesar dunia, terus melonggarkan kebijakan nol-Covid yang ketat, meskipun jalan-jalan di ibu kota Beijing tetap sepi dan banyak bisnis tetap tutup selama akhir pekan.

Pada hari Senin, antrean terbentuk di luar klinik demam di kota Beijing dan Wuhan, tempat Covid pertama kali muncul tiga tahun lalu.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya

Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya

Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya