Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga minyak dunia bervariasi dipengaruhi kuatnya nilai tukar USD

Harga minyak dunia bervariasi dipengaruhi kuatnya nilai tukar USD Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak dunia sedikit bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menjelang data yang diperkirakan menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat dan ketika dolar AS menguat dari posisi terendah tiga tahun pekan lalu.

Patokan global, harga minyak mentah Brent untuk penyerahan April, naik 17 sen atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada USD 65,42 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah diperdagangkan antara USD 64,40 hingga USD 65,53.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 11 sen atau 0,2 persen, menjadi berakhir pada USD 61,68 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah diperdagangkan antara USD 60,92 hingga USD 61,86.

Persediaan minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat untuk minggu keempat berturut-turut, bertambah 1,8 juta barel pekan lalu, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan seperti ditulis Antara.

Data persediaan AS dari American Petroleum Institute akan dirilis pada pukul 16.30 waktu setempat (21.30 GMT) dan data pemerintah akan dirilis pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat. Kedua laporan tersebut tertunda satu hari karena libur di AS pada Senin (19/2).

Produksi minyak serpih AS akan mendorong kenaikan moderat pada persediaan minyak, kata Stewart Glickman, seorang analis energi di CFRA Research di New York. "Minyak serpih yang terus naik menjadi alasan tersebut," katanya.

Harga minyak yang lebih tinggi dan kenaikan produksi akan memicu peningkatan investasi pada pengeboran dan produksi, yang pada gilirannya meningkatkan produksi minyak serpih lebih banyak, katanya.

Produksi minyak mentah AS melampaui 10 juta barel per hari (bpd) pada November lalu untuk pertama kalinya sejak 1970.

Peningkatan produksi serpih AS telah menghambat usaha-usaha Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen lainnya, yang dipimpin oleh Rusia, untuk mengurangi persediaan global yang membengkak dan menopang harga minyak dengan memotong produksi.

Sementara itu, indeks dolar AS mencapai level tertinggi satu minggu setelah rilis risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS.

Dolar yang lebih kuat membuat minyak dan komoditas lainnya berdenominasi dolar AS, lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Minyak memperoleh beberapa dukungan dari kenaikan di pasar Wall Street.

"Harga minyak dan S&P sangat berkorelasi, akhir-akhir ini, karena penguatan ekonomi diterjemahkan ke dalam kinerja perusahaan yang lebih baik dan permintaan energi yang lebih tinggi," kata John Kilduff, mitra pada manajer investasi Again Capital di New York.

Harga-harga berjangka telah telah tertekan oleh pasar minyak mentah fisik, yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan musiman saat kilang-kilang bersiap untuk ditutup guna pemeliharaan antara periode permintaan musim panas dan musim dingin.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.

Baca Selengkapnya
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.

Baca Selengkapnya
Per 1 Maret 2024 Harga BBM Naik, Kecuali di SPBU Ini

Per 1 Maret 2024 Harga BBM Naik, Kecuali di SPBU Ini

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.

Baca Selengkapnya