Harga minyak dunia berbalik naik hingga sentuh USD 62,57 per barel
Merdeka.com - Harga minyak dunia berbalik naik atau rebound pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga minyak dipicu Badan Energi Internasional (IEA) yang mengatakan bahwa permintaan minyak global akan meningkat sebesar 6,9 juta barel per hari menjadi 104,7 juta barel per hari pada 2023.
Didukung oleh pertumbuhan ekonomi di Asia dan kebangkitan kembali industri petrokimia di Amerika Serikat, permintaan minyak global akan meningkat menjadi 104,7 juta barel per hari pada 2023, menurut IEA pada Senin (5/3).
Namun demikian, pertumbuhan produksi minyak dari Amerika Serikat, Brasil, Kanada dan Norwegia dapat membuat pasokan dunia jauh terpenuhi, lebih daripada sekadar memenuhi pertumbuhan permintaan minyak global hingga 2020, tetapi diperlukan lebih banyak investasi untuk meningkatkan produksi setelah itu.
"Kapasitas produksi minyak global diperkirakan tumbuh sebesar 6,4 juta barel per hari mencapai 107 juta barel per hari pada 2023. Berkat revolusi (minyak) serpih, Amerika Serikat memimpin keadaan itu, dengan total produksi cairan mencapai hampir 17 juta barel per hari pada 2023, naik dari 13,2 juta barel per hari pada 2017," kata IEA dalam sebuah laporan tahunan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik USD 1,32, menjadi menetap di USD 62,57 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei bertambah USD 1,17 menjadi ditutup pada USD 65,54 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaCatat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAwali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series
Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca Selengkapnya