Harga Minyak Asia Jatuh Usai Kasus Covid-19 di China Meningkat
Merdeka.com - Harga minyak di perdagangan Asia pada Senin pagi turun di tengah kekhawatiran baru tentang permintaan bahan bakar global, di tengah lockdown di Eropa dan pembatasan pergerakan baru di China. Diketahui, China merupakan pengguna minyak terbesar kedua di dunia, setelah lonjakan kasus di sana.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret, turun 42 sen atau 0,8 persen menjadi USD55,57 per barel pada 0146 GMT setelah sebelumnya naik ke USD56,39, merupakan level tertinggi sejak 25 Februari 2020. Brent naik dalam empat sesi berturut-turut sebelumnya.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari, tergelincir 22 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di USD52,02 per barel. WTI naik ke level tertinggi dalam hampir satu tahun pada perdagangan Jumat (8/1).
"Titik panas virus corona berkobar lagi di Asia, dengan 11 juta orang (di) lockdown di provinsi Hebei China, bersama dengan sedikit ketidakpastian kebijakan Fed telah memicu aksi ambil untung pagi ini," kata kepala ahli strategi pasar global di Axi, Stephen Innes, dikutip Antara, Senin (11/1).
China Daratan mengalami peningkatan harian terbesar dalam kasus COVID-19 dalam lebih dari lima bulan, otoritas kesehatan nasional negara itu mengatakan pada Senin, ketika infeksi baru di provinsi Hebei, yang mengelilingi ibu kota Beijing, terus meningkat.
Shijiazhuang, ibu kota Hebei dan episentrum wabah baru di provinsi itu, diisolasi dengan orang-orang dan kendaraan dilarang meninggalkan kota saat pihak berwenang bergerak untuk mengekang penyebaran penyakit.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBadak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca Selengkapnya