Harga komoditas tinggi bikin Indonesia sulit wujudkan pangan berkeadilan
Merdeka.com - Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi mengatakan, Indonesia masih dihadapkan pada banyak kendala untuk mewujudkan kondisi pangan berkeadilan. Tingginya harga komoditas pangan membuatnya sulit dijangkau untuk sebagian kalangan.
Dia menjelaskan, harga komoditas pangan di Indonesia seperti beras, daging sapi, telur ayam, susu dan garam lebih mahal dari negara tetangga. Kondisi ini disebabkan proses distribusi bahan pokok yang belum tertata dengan baik.
"Tingginya harga disebabkan belum optimalnya pasokan bahan pokok tersebut," kata Hizkia, dalam sebuah diskusi, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (14/8).
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah diimbau melonggarkan restriksi (pembatasan) perdagangan internasional. Dengan memanfaatkan Kerangka kerja sama yang sudah ada, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN, ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area agreement, dan berbagai perjanjian perdagangan bilateral lainnya.
"Mengingat rantai distribusinya yang lebih pendek dan harganya yang lebih murah, maka sudah saatnya perdagangan internasional lebih dioptimalkan untuk mencapai ketahanan pangan," tuturnya.
Indonesia perlu menjadi bagian dari mata rantai nilai (supply value chain), regional maupun global, untuk menurunkan biaya pengadaan komoditas pangan yang diperlukan. "Dengan cara inilah harga bahan pangan bagi konsumen dapat ditekan," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca Selengkapnya