Harga Gula di Pasar Tradisional Ditargetkan Turun Sebelum Lebaran
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menargetkan harga gula di pasar tradisional turun sesuai HET sebelum Lebaran. Sebab, harga gula di pasar tradisional dan ritel modern sangat berbeda, di mana di pasar tradisional harga gula lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) pemerintah, sedangkan di ritel modern gula di jual sesuai HET Rp12.500 per kilogram.
"Harga gula di pasar tradisional memang lebih tinggi dari retail, di pasar tradisional gula saat ini di jual Rp14.000 sampai Rp15. 000. Tapi sebelum lebaran harga gula kita akan turunkan," kata Agus melalui video conference, Jumat (8/5).
Dia menjelaskan, tingginya harga jual gula dikarenakan kendala pasokan karena pergeseran musim giling tebu dari prediksi pemerintah. Selain itu, peralihan gula rafinasi menjadi konsumsi juga terbatas.
Kendati demikian, masuknya gula impor diharapkan dapat menekankan harga jual gula khususnya di pasar tradisional. Untuk itu Agus menginstruksikan jajarannya agar mempercepat proses distribusi gula asal impor ke dalam pasar tradisional.
"Kita upayakan dalam waktu dekat harga gula segera turun," tegas dia.
Terkendala Distribusi
Sebelumnya, Agus menyebut akar masalah kenaikan harga gula yaitu karena proses distribusi yang tersendat. Imbasnya, gula dibanderol melebihi harga eceran tertinggi atau HET yang dipatok pemerintah Rp12.500 per kilogram.
"Pada dasarnya stok (gula) cukup. Tinggal mengatur distribusi lancar," kata Mendag Agus melalui video conference, Rabu (29/4).
Menurutnya, kecukupan stok gula nasional didasari oleh keputusan pemerintah untuk mendatangkan gula impor. Sehingga dipastikan stok gula nasional dapat mencukupi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Untuk memperlancar proses distribusi gula, Kemendag akan memotong mata rantai penyaluran gula dengan cara penugasan melalui distributor yang berafiliasi dengan retail modern. Selain itu, optimalisasi tol laut menjadi 26 trayek untuk percepatan distribusi gula.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaHarga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya
Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Induk Wonosobo, Ganjar Temukan Harga Bawang Putih Naik dan Ayam Turun
Ganjar berharap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan akan stabil.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaHabis Lebaran Harga Emas Antam Makin Mahal, Ini Rinciannya
Ini daftar terbaru harga emas antam pada Jumat, 12 April 2024.
Baca Selengkapnya