Harga BBM naik, kebijakan pembatasan BBM menghilang

Merdeka.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo mengungkapkan, jika kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sudah diterapkan, maka tidak perlu lagi adanya pembatasan konsumsi BBM terhadap kendaraan pelat hitam seperti yang direncanakan sebelum munculnya opsi kenaikan harga. Dengan kebijakan kenaikan harga, masyarakat diharapkan bisa lebih mengutamakan penggunaan transportasi pulik.

"Pembatasan itu kan artinya subsidi harga BBM nya dikurangi maka dengan sendirinya orang akan pindah ke tempat yang lain seperti transportasi umum," ujar Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di Jakarta Senin (27/2).

Menurutnya pembatasan akan tidak terpakai karena lahirnya undang-undang yang baru, yakni Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012. UU tersebut akan memunculkan kebijakan kenaikan harga, berbeda dengan UU APBN 2012 yang menyebutkan tentang pembatasan BBM bersubsidi. 

Namun, khusus untuk mobil dinas milik institusi pemerintahan, pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tetap dijalankan. "Kalau untuk mobil dinas tetap akan dibatasi, tapi untuk pemindahan semua mobil pribadi ke pertamax itu tidak mungkin," tegasnya.

Seperti diketahui, presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyampaikan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. "Mau tidak mau, harga BBM harus naik," kata Presiden, di istana negara, pekan lalu. Bahkan, Menteri ESDM Jero Wacik meminta maaf kepada masyarakat atas kebijakan yang diambil tersebut. "Kami mohon maaf kepada rakyat Indonesia karena BBM akan naik. Tapi kita tengah hitung jangan buru-buru (menanggapi). Kita tengah hitung yang terbaik untuk rakyat, walaupun yang terjadi kantung kita mengempis," ucap Jero.