Gubernur Ganjar Ingin Buat Pusat Riset Pengembangan Tembakau di Tanah Air

Minggu, 3 Oktober 2021 16:00 Reporter : Merdeka
Gubernur Ganjar Ingin Buat Pusat Riset Pengembangan Tembakau di Tanah Air Ganjar Pranowo. ©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bercita-cita Indonesia memiliki Tobacco Center sebagai pusat riset dan pengembangan tembakau. Tujuannya agar membantu mensejahterakan petani dan menambah nilai tembakau menjadi makin tinggi.

"Saya sih kepingin bercita-cita memiliki tobacco center sebagai pusat riset dan pengembangan tembakau. Siapa tahu BRIN bisa membantu agar petani tembakau lebih bergairah, agar manfaat tembakau semakin diketahui dan nilainya semakin tinggi, serta terangkatlah derajat serta kesejahteraan petani," kata Ganjar dikutip dari Instagram pribadinya @ganjar_pranowo Bicara soal Tembakau, Minggu (3/10).

Dia menyebut, saat ini ada sekitar 7 Juta petani dan keluarganya yang menggantungkan nasib hidupnya dari industri rokok. Secara pendapatan untuk pekerja di pabrik nasibnya sudah terjamin, sudah aman, karena jadi tanggung jawab perusahaan.

"Tapi petani? yang memegang kendali hulu industri ini malah belum sejahtera. Beberapa menyatakan “menderita pak”. Sebagian besar dari mereka hidup segan mati nggak mau," ujarnya.

Menurutnya, bicara tembakau berarti bicara soal peluang dan keberpihakan. Jika bicara peluang karena di negara Indonesia ini mampu menghasilkan tembakau terbaik di dunia.

Misalnya, ada tembakau Srintil yang ada di Temanggung, tembakau rancak di Madura, dan tembakau virginia yang ada di NTB, bahkan di Jember tembakaunya diproduksi dan diekspor untuk cerutu kelas dunia.

"Semua ini hebatnya bukan main. Untuk tembakau lain bagaimana? Ada 17 provinsi penghasil tembakau di negara kita, tapi yang tertinggi ada 4 provinsi, Jatim, Jateng, NTB, serta Jawa Barat, masing-masing punya grade-nya sendiri, dari grade A sampai grade G yang paling bagus dan paling mahal harganya," jelasnya.

Sebagai gambaran, untuk grade G yang biasanya dari tembakau Temanggung itu harganya bisa sampai Rp1 juta per kilo. Sedangkan grade A sampai C paling sekitar Rp40.000-Rp90.000.

"Kenapa harga tembakau bisa anjlok, karena kurangnya keberpihakan dari Pemerintah dan semua pihak. Lantaran tidak terlalu banyak yang memikirkan nasib petani tembakau. Sehingga daya tawar petani menjadi sangat lemah, jadi kalau pabrik sudah memutuskan harga petani tak bisa tawar-menawar."

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com [idr]

Baca juga:
Ganjar Pranowo Khawatir Impor Tembakau Melonjak Jika Petani Ganti ke Komoditas Lain
Ganjar Pranowo: Nasib 7 Juta Petani Tembakau Hidup Segan Mati Tak Mau
Mengintip Tradisi Unik Pernikahan Tembakau di Lereng Gunung Sumbing
Revisi Aturan Tembakau Dinilai Bakal Batasi Ruang Gerak Industri
Surati Presiden Jokowi, Petani Tembakau Harap Cukai Rokok Tak Naik di 2022

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini