Gubernur BI minta Pemda tak seenaknya naikkan tarif angkutan
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk tidak semena-mena menaikkan tarif angkutan dalam kota. Pasalnya, ini akan berdampak pada laju inflasi di akhir tahun.
Agus mengatakan, setiap minggunya Bank Indonesia melakukan survei dimana pada minggu ke tiga pada bulan November lalu angka inflasi BI masih di angka 1,36 persen.
"Kemudian di minggu ke empat hasil survei kita itu malah sebesar 1,6 persen, nah kalau ternyata realisasi 1,5 persen itu lebih rendah dari 1,6 persen, itu lebih bagus," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (2/12).
Meski inflasi di bawah target bank sentral, Agus menyebut angka ini masih cukup tinggi. Hal ini terjadi karena naiknya harga komoditi karena kenaikan ongkos transportasi.
"Melihat pengaruh naiknya harga-harga komoditi cabai dan pengaruh kenaikan harga transportasi di kelas ekonomi supaya Pemda tidak naikkan harga angkutan dalam kota terlalu tinggi, soalnya pangan dang angkutan paling dominan dampak inflasi."
Dengan melihat angka inflasi hingga November ini, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi secara year on year (YoY) di akhir tahun akan berada di kisaran 7,7 persen - 8,1 persen.
Namun begitu, BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terus berkoordinasi dengan pemerintah akan mengupayakan untuk lebih menyentuh batas bawah di angka 7,7 persen.
"Kalau kemarin 1,5 persen itu sudah cukup tinggi, tapi kita perhatikan bulan Desember akan tinggi, di 2 persenan, setelah itu akan turun lagi," tegasnya.
Namun demikian, Agus tetap optimis untuk angka inflasi di 2015 akan berada di level antara 3 persen - 5 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaDua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya