Merdeka.com - Calon gubernur Bank Indonesia haruslah figur yang bisa bersinergis dengan lembaga lainnya. Salah satunya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terlebih, tahun ini merupakan masa peralihan wewenang BI ke OJK untuk pengawasan perbankan nasional. Harapannya, gubernur BI yang baru bisa memuluskan masa transisi ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, Gubernur BI harus bersinergis dengan tiga lembaga lain pengawas sektor keuangan saat ini, yakni Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang memiliki tanggung jawab terhadap prudensial sektor keuangan dalam kondisi apapun.

"BI dan OJK itu diperlukan terutama, tidak hanya dalam situasi normal tapi juga pada situasi distress, oleh karena itu kan kita sama-sama ingin stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Oleh karena itu siapapun harus bisa membangun kerja sama yang baik dengan otoritas," kata Muliaman di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (26/2).

Seperti diketahui, dalam pencalonan Gubernur Bank Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya mengirimkan atau merekomendasikan satu nama calon.

SBY menjagokan Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebagai calon tunggal untuk menggantikan Gubernur Bank Indonesia saat ini Darmin Nasution. Agus Marto sendiri memiliki latar belakang sebagai Direktur Utama Bank Mandiri dan menteri keuangan.