Gita minta bukti gula rafinasi impor beredar ilegal
Merdeka.com - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) diminta untuk membuktikan tudingannya bahwa peredaran ilegal gula rafinasi impor menjadi penyebab turunnya harga gula lokal dipasaran.
"Kami minta klarifikasi dan kami minta bukti bahwa ada gula rafinasi yang merembes ke pasar," ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, di Jakarta, Rabu (18/9).
Seperti diberitakan, kemarin, ribuan petani tebu Kementerian Perdagangan. Mereka menuntut Gita Wirjawan bertanggungjawab atas anjloknya harga gula lokal di pasaran.
APTRI menyebut harga lelang gula petani di pabrik pengolahan hanya Rp 9.200 per kilogram. Padahal, semester I lalu rata-rata mencapai sekitar Rp Rp 10.400 per kg. Anjloknya harga gula lokal terjadi di Jawa Tengah, Lampung, dan Jawa Timur.
APTRI menuding, penyebab anjloknya harga gula lokal itu lantaran gula rafinasi impor yang seharunya untuk industri makanan dan minuman merembes ke pasar tradisional. Hingga Agustus lalu, realisasi impor sudah mencapai 2 juta ton dan kebutuhannya selama Semesteri I tahun ini hanya 1 juta ton.
Sebagai gambaran, izin impor gula rafinasi yang dikeluarkan Kemendag pada tahun lalu mencapai 2,8 juta ton. Sementara kebutuhan nasional akan gula rafinasi hanya 2,2 juta ton.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaMelihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota
Gula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaBertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaBerantas Impor Ilegal, Polri Ungkap 21 Perkara dan Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp68 Miliar
Sigit menyebut, jika pihaknya telah mengungkap sebanyak 21 perkara atas kasus dugaan impor ilegal.
Baca SelengkapnyaJenis Gatal pada Kulit dan Gambarnya, Kenali Ciri-cirinya
Kulit gatal bisa sangat mengganggu. Namun terkadang, gatal pada kulit bukan gatal biasa. Bisa jadi itu adalah kondisi yang serius dan tak bisa dibiarkan.
Baca SelengkapnyaGudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca Selengkapnya10 Tanda Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Sering Haus hingga Perubahaan Mood
Penting untuk memperhatikan batas maksimal konsumsi gula harian.
Baca Selengkapnya