Gita: Aturan impor ponsel bukan berarti anti bisnis

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan telah mengeluarkan aturan memperketat prosedur dan proses impor telepon selular, komputer genggam (handheld) dan komputer tablet. Dia mengklaim, aturan tersebut bertujuan untuk memicu industrialisasi dalam negeri.

"Jadi kalau itu bisa dilakukan, disinkronkan dengan upaya kita untuk melakukan, industrialisasi di dalam negeri untuk membangun industri tablet, TV, HP, kenapa tidak," ujar Gita saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1).

Gita menegaskan, pengetatan impor ponsel jangan diartikan anti bisnis atau investasi. Pemerintah mengaku hanya ingin agar produk dalam negeri berkembang.

"Semangatnya bukan anti bisnis. Justru kita bisa mendukung industrialisasi. Ini baru introduksi saja. Cobalah kita rangkul semangat untuk industrialisasi dalam negeri," tegasnya.

Mantan kepala BKPM ini menambahkan, saat ini banyak ahli teknik di Indonesia yang mampu membuat produk elektronik dengan kualitas yang siap bersaing dengan produk impor. Aturan ini diyakini sebagai strategi memberdayakan sumber daya manusia yang produktif tersebut.

"Kan banyak kawan-kawan kita lulusan ITB, UI, UNPAD, UGM dan sekolah sekolah bagus lainnya mereka mampu lah untuk membuat tablet, tv dan segala macam," ucapnya.