Merdeka.com - Tahun 2004 lampau, salah satu maskapai dalam negeri, AWAIR yang telah beroperasi sejak tahun 2000 dibeli oleh AirAsia. Saat itu, maskapai asal Malaysia tersebut sedang getol-getolnya menawarkan penerbangan dengan tarif murah, yang saat itu juga digeluti oleh maskapai lokal Adam Air.

Naiknya daya beli masyarakat Indonesia telah membuat bisnis penerbangan AirAsia di bawah nama Indonesia AirAsia semakin melaju. Bahkan Adam Air pun tergerus dengan biaya operasional yang murah sehingga menimbulkan kecelakaan di perairan Sulawesi tahun 2007 lalu.

Tak berhenti sampai di situ, Juli AirAsia dengan resmi mengumumkan akan membeli saham Batavia Air secara menyeluruh dan akan selesai pada tahun 2013 nanti. Dengan begitu, AirAsia yang saat ini hanya berani mematok target untuk mengangkut 8 juta penumpang, dinaikkan menjadi 14 juta penumpang paska akuisisi Batavia Air.

Namun, apakah industri maskapai Nasional diam begitu saja pasar Indonesia direbut oleh maskapai Malaysia? Tidak. Kemarin, Selasa (12/9) PT Lion Mentari Airlines atau yang lebih dikenal dengan Lion Air secara terbuka menantang AirAsia di rumahnya sendiri, Malaysia.

Di depan wartawan, Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengumumkan bahwa Lion Air bekerjasama dengan pemerintah Malaysia membentuk maskapai penerbangan murah yang dinamai Malindo Air.

Tak tanggung-tanggung, Rusdi membuka 'pertarungan' antar maskapai di pengumuman terbuka itu. "Kami menyasar harga tiket yang sama dengan AirAsia, atau malah lebih rendah," ujar Rusdi.

Lion Air di Indonesia saat ini telah mengembangkan layanan penerbangan kelas menengah. Tahun ini, Lion Air menargetkan jumlah penumpang bisa mencapai 28,6 juta atau naik 15 persen dibandingkan tahun lalu.

Lion Air juga tidak main-main dalam membentuk Malindo Air. Pihaknya telah meneken pembelian 100 pesawat selama 10 tahun ke depan untuk Malindo Air. Malindo Air berencana untuk membuka rute penerbangan internasional termasuk Thailand, China, India, Jepang, dan Australia. Rute tersebut diadakan selain dengan rute penerbangan Indonesia-Malaysia.

Kira-kira, apakah Lion Air dapat bersaing dengan AirAsia?