Geruduk istana, ribuan buruh minta Jokowi hapus rezim upah murah hingga aturan TKA
Merdeka.com - Ribuan buruh yang tergabung dari berbagai serikat pekerja mulai memadati Jalan Merdeka Barat, Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Selasa (1/5). Ribuan peserta aksi, rencananya akan bertolak ke Istana Merdeka untuk menyampaikan tuntutannya.
"Jam 10 kami akan ke Istana untuk menyampaikan apresiasi kami hingga jam 12 nanti. Kita masih menunggu teman-teman lainnya untuk bergabung," kata Deputi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Muhammad Rusdi di sela-sela aksi.
Rusdi mengungkapkan ada beberapa tuntutan yang nantinya akan disampaikan di depan Istana Merdeka. Salah satunya adalah mengenai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing.
"Pencabutan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang TKA menjadi salah satu tuntutan buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2018 atau May Day. Aturan ini sangat melukai kaum buruh Indonesia," imbuhnya.
Tuntutan selanjutnya, kata Rusdi adalah menuntut pemerintah mengubah rezim upah murah, mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan merealisasikan 84 item Kebutuhan Hidup Laik (KHL).
"Upah murah, sedangkan pengeluaran bertambah sehingga mengalami defisit bagi kaum buruh kemudian daya beli juga hancur," ujarnya.
Selain itu, tuntutan lainnya adalah menurunkan harga beras, listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan bangun ketahanan pangan dan ketahanan energi. "Kenaikan listrik lebih dari Rp 400.000 per bulan, belum lagi harga pangan yang saat ini masih tidak jelas," pungkasnya.
Sementara, setelah melakukan aksi di Istana Merdeka, ribuan buruh ini juga akan dijadwalkan bertolak ke Istora Senayan pada pukul 13.00 WIB. Nantinya mereka akan mendeklarasikan calon Presiden 2019 yang dihadiri juga oleh Ketua Umum Gerinda Prabowo Subianto.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca Selengkapnya