Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Genjot nilai perdagangan, Kadin bentuk komite Brazil

Genjot nilai perdagangan, Kadin bentuk komite Brazil Peresmian Komite Brazil. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada hari ini meresmikan Komite Brazil. Acara peresmian yang dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani, serta Duta Besar (Dubes) Brazil untuk Indonesia, Ruben Antonio Correa Barbosa itu digelar di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta.

"Saya harap hubungan dengan Brazil ini akan menguat. Tidak hanya business to business saja, tapi juga government to government sampai government to business," harap dia di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Rabu (2/4).

Posisi untuk Ketua Komite Brazil Kadin pun diberikan kepada Anderson Tanoto, putra bungsu pengusaha sekaligus filantropis Sukanto Tanoto.

Adapun jumlah nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini sekitar USD 3,5 miliar, di mana Indonesia mengekspor berbagai komoditas seperti benang, karet, minyak kelapa sawit, hingga suku cadang elektronik dan otomotif kepada Brazil.

Sebaliknya, Brazil mengekspor minyak kedelai, gula, kapas, tembakau, bijih besi, kulit, dan jagung ke Indonesia. Sebuah kesamaan lain, keduanya juga merupakan anggota World Trade Organizational (WTO) dan G-20.

Sementara itu, Dubes Brazil Ruben Antonio Correa Barbosa menyatakan, Indonesia dan Brazil memiliki beberapa kesamaan dalam berbagai hal. Seperti, negara dengan populasi besar yang menerapkan sistem demokrasi.

Dengan adanya kerjasama ini, dia berharap, perekonomian negaranya bisa terus menguat, dan hubungan kemitraan bisnis bersama Indonesia pun bisa semakin terbuka untuk sektor-sektor lainnya.

"Brazil adalah negara ekonomi yang terus tumbuh, dan berharap bisa jadi 5 negara ekonomi terbesar dunia pada 2025. Brazil dan Indonesia bisa bergerak bersama, dan hubungan kerjasama yang dijalin juga bisa lebih luas lagi di berbagai bidang," tukas dia.

Adapun tujuan dibentuknya Komite Brazil Kadin ini adalah:

1. Bertindak sebagai sarana untuk membangun komunikasi dan interaksi yang berkelanjutan dengan Kedutaan Besar Brazil.

2. Membantu Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Brazil, sekaligus memperkuat hubungan kedua pemerintahan.

3. Bantu berbagai perusahaan dari Indonesia dan Brazil dalam hal perdagangan dan investasi, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan perusahaan-perusahaan tersebut.

4. Bantu mempromosikan produk-produk dan budaya Indonesia di Brazil, begitu juga sebaliknya.

Sumber: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden

Kunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden

Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya
Pelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini

Pelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini

Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.

Baca Selengkapnya