Genjot layanan fintech, BTN siapkan rekening ponsel buat para santri
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk menggandeng Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman dalam mengembangkan layanan keuangan berbasis digital atau financial technology (fintech). Dalam kerja sama ini, BTN dan pesantren menjajal aplikasi fintech yang diracik bersama dengan PT Data Aksara Matra, perusahaan pengembang fintech.
Kerja sama ketiga pihak ini dimaktubkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Perindustrian di Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami ingin mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kemandirian Pondok Pesantren sehingga industri yang mereka kelola bisa berkembang lebih baik," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7).
Aplikasi fintech yang dikembangkan PT Data Aksara Matra untuk pondok pesantren tersebut bernama Mobile Fintech Ponpes. Ponpes Ashriyyah menjadi sasaran pertama Bank BTN karena memiliki 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha.
Bank BTN nantinya berperan sebagai pooling fund yang menyediakan produk serta jasa perbankan yang mendukung kesejahteraan masyarakat pondok pesantren. "Bank BTN akan menyediakan fasilitas rekening ponsel sehingga para santri bisa melakukan registrasi pembukaan rekening, top up saldo dan transfer antar rekening Bank BTN serta bank lain," kata Maryono.
Sejumlah produk unit usaha syariah Bank BTN (BTN Syariah) akan mudah diakses oleh para santri, wali santri maupun pengajar di pondok pesantren, seperti rekening gaji atau payroll, giro, deposito, tabungan bernisbah lebih (tasbih), tabungan haji dan umrah, dan lain sebagainya. Selain produk tabungan, para santri dan pengajar ponpes juga bisa meraih pembiayaan baik KPR maupun modal kerja dan investasi.
"Kami melihat banyak sekali wirausahawan yang tumbuh dan berkembang dari pondok pesantren sehingga untuk lebih memotivasi, kami berikan kemudahan akses layanan produk perbankan ditambah aplikasi baru ini," kata Maryono.
Financial Technology merupakan salah satu strategi Bank BTN dalam transformasi digital Bank BTN yang digelar sejak 2015. Sejumlah inovasi telah dilakukan dalam transformasi ini, di antaranya merilis aplikasi BTN Digital Solutions, portal BTN properti untuk pengajuan aplikasi KPR online dan jual beli properti serta pembukaan Smart Branch BTN.
Maryono menambahkan, dengan menggandeng ponpes, Bank BTN juga membidik dana murah dan penyaluran pembiayaan. Hal Ini merupakan salah satu strategi UUS BTN untuk menggapai target DPK Tahun 2017 yang mencapai Rp 17 triliun dan target pembiayaan sebesar Rp 17,3 triliun.
Pada kuartal II-2017, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 15,82 triliun atau tumbuh 27,15 persen (yoy) dari Rp 12,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penghimpunan DPK BTN Syariah pun tercatat naik 20,34 persen (yoy) dari Rp 12,99 triliun menjadi Rp 15,63 triliun pada Juni 2017.
Aset UUS Bank BTN tumbuh 22,33 persen (yoy) menjadi Rp 19,33 triliun pada Juni 2017 dari Rp 15,8 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Laba bersih unit syariah ini juga melesat 30,03 persen (yoy) dari Rp 151,3 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp 196,72 miliar di bulan yang sama tahun ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaBTN menawarkan kemudahan layanan untuk warga menengah ke bawah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaKali ini BPJS Ketenagakerjaan bersinergi dengan Bank Mandiri Taspen (Mantap) dalam pemanfaatan layanan e-oten (autentikasi digital).
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKehadiran AgenBRILink berhasil menjembatani masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan layanan perbankan.
Baca Selengkapnya