Genjot KPR, Bank Jabar Banten beri suku bunga rendah
Merdeka.com - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) berhasil mencatatkan pertumbuhan KPR hingga 209,8 persen atau mencapai Rp 2,92 triliun dalam setahun. Pertumbuhan KPR menyumbang pertumbuhan kredit yang mencapai 33,9 persen dalam setahun atau mencapai Rp 41,8 triliun.
"Kredit jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri," ujar Direktur utama BJB Bien Subiantoro di Hotel Four Season, Jumat (19/7).
Untuk mendukung pertumbuhan sektor KPR, BJB memberikan suku bunga rendah fixed sebesar 7,25 persen untuk jangka waktu dua tahun dan 8,52 persen untuk tiga tahun. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KPR berada di posisi 3 persen.
Untuk kredit konsumer BJB meningkat 25,2 persen menjadi Rp 26,7 triliun dengan NPL konsumer tetap dijaga pada level rendah di posisi 0,11 persen. Kredit komersial meningkat 22,1 persen atau menjadi Rp 6,4 triliun dengan NPL 7,2 persen. Kredit mikro meningkat sebesar 51 persen atau mencapai Rp 5,51 triliun dengan NPL sebesar 6,9 persen.
Bien mengatakan tingginya NPL untuk kredit mikro lantaran SDM BJB masih berfokus pada sales dan marketing saat pertama kali menggarap sektor ini. "Sekarang BJB memperkuat collecting sehingga bisa menekan NPL. Mikro itu kalau didatangi pasti bayar," ujar Bien.
Pertumbuhan kredit, utamanya konsumer, KPR dan mikro menggenjot pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba sebesar 24,5 persen pada semester I 2013 dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya. BJB membukukan laba bersih sebesar Rp 747 miliar.
Total aset mencapai Rp 73,4 triliun atau meningkat sebesar 19,9 persen. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,6 persen atau menjadi sebesar Rp 55,1 triliun. Return on Asset (ROA) berada di posisi 2,2 persen. Return on Equity (ROE) sebesar 24,4 persen. Net Interest Margin (NIM) sebesar 8,2 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sambut Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,68 T hingga Diskon Pengajuan KPR
Bank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaPinjol Masih Meresahkan Masyarakat Usai Bunga Diturunkan, Benarkah?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya