Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gelar pameran, produk industri pertanahan dan keamanan RI unjuk kemampuan

Gelar pameran, produk industri pertanahan dan keamanan RI unjuk kemampuan Panser Anoa. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) akan menggelar pameran produk Industri Pertahanan (Indhan) dan Industri Keamanan (Indkam) dalam negeri di Energy Building, Sudirman Central Business District, 21 Februari 2018 nanti. Acara tersebut akan menjadi bagian dari rangkaian pembentukan pengurus baru Pinhantanas.

Beberapa pemangku kepentingan dijadwalkan akan menghadiri event perdana Pinhantanas. Di antaranya adalah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu selaku Dewan Pelindung Pinhantanas, dan juga ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.

Ketua Harian Pinhantanas, Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate menegaskan bahwa sudah saatnya industri pertahanan keamanan dalam negeri unjuk gigi.

"Negara tidak perlu ragu dengan kemampuan produksi dari industri pertahanan swasta. Terbukti, industri pertahanan swasta sudah mampu membuat produk seperti pesawat tanpa awak, kendaraan taktis, kapal perang, hingga bom," kata Jan Pieter dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Selasa (20/2).

Ke depannya, Jan Pieter berharap Pinhantanas bisa menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam hal pembinaan industri pertahanan dan keamanan. "Kami ingin menjadi semacam quality control dan memverifikasi pelaku industri pertahanan dan keamanan," kata Jan Pieter.

Sebagai gambaran, dia mengungkapkan bahwa salah satu syarat keanggotaan di Pinhantanas adalah bukti kepemilikan fasilitas Penelitian dan Pengembangan (Research and Development-RnD). "Ini supaya anggota Pinhantanas benar-benar punya kemampuan merancang, membuat, memproduksi, hingga pengembangan produk. Bukan sekadar impor lalu mengubah logo dari pabrikan aslinya."

Keinginan semacam itu, menurutnya, tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.

Secara implisit, keberpihakan dan kepercayaan negara terhadap Alat Perlengkapan Pertahanan Keamanan (Alpalhankam) buatan sendiri, bisa terlihat sewaktu Rapat Pimpinan TNI-Polri Januari lalu. Ketika itu, Presiden Joko Widodo sempat berkeliling Mabes TNI dengan menggunakan kendaraan taktis (Rantis) P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle) buatan PT Sentra Surya Ekajaya, pabrik Alpalhankam lokal yang bermarkas di Banten. Di luar acara seremonial tersebut, Rantis P6 ATAV sudah digunakan oleh Kopassus dan Korpaskhas.

"Sesungguhnya kita punya kemampuan yang harus kita gunakan supaya devisa negara bisa mengalir ke dalam negeri. Dalam arti penyerapan tenaga kerja dan kebutuhan TNI-Polri hasil karya anak bangsa," kata Jan Pieter.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pun sudah mengungkapkan komitmen dukungannya terhadap Industri Pertahanan Swasta Nasional. Pekan lalu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyatakan akan berkoordinasi dengan Komisi I DPR untuk bisa mendorong industri alutsista dalam negeri, baik itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Dukungan dari DPR RI itu melengkapi support yang selama ini diberikan pemerintah kepada BUMS pemasok Alpalhankam dalam negeri, termasuk Pinhantanas.

Dewan Penasehat Pinhantanas, Connie Bakrie mengatakan, komitmen DPR menjadi angin segar bagi industri pertahanan swasta nasional. Sejauh ini, Connie melihat bahwa masih ada ruang terbuka yang cukup luas bagi BUMS untuk memenuhi kebutuhan Alpalhankam dalam negeri. Baik dalam hal pengadaan maupun pemeliharaan.

"Kontinuitas penggunaan Alpalhankam lokal, akan mendorong pelaku industri untuk terus mengembangkan diri. Contoh saja Pindad yang terus memperbaiki dan menyempurnakan produk senjata mereka, karena terus digunakan oleh user dalam negeri," kata Connie.

Tapi di luar itu, ada juga peluang yang masih bisa dioptimalkan potensinya, yakni bila Industri Pertahanan Swasta diberi ruang sebagai lead integrator (pemadu utama) yang menghasilkan Alutsista atau mengintegrasikan semua komponen utama, pendukung, atau bahan baku hingga menjadi alat utama.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan

Ganjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan

Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.

Baca Selengkapnya
Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya