Gelar Finexpo, OJK Optimistis Capai Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024
Merdeka.com - Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia kembali menggelar Financial Expo (Finexpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. Meresmikan gelaran ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target inklusi keuangan dapat tercapai.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara optimistis, target inklusi keuangan Indonesia sebesar 90 persen tercapai di 2024 mendatang.
Sebagaimana ditetapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Peraturan Presiden Nomor 114 tahu 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
"Tentang strategi nasional keuangan inklusif yang menetapkan pencapaian 90 persen inklusi keuangan di 2024, kami optimis ini akan tercapai," tegasnya dalam Pembukaan Finexpo Bulan Inklusi Keuangan 2021, Senin (18/10).
Sebab, jelas Tirta, OJK bersama stakeholders terkait terus berupaya mengakselerasi peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Hasilnya, tingkat inklusi keuangan Indonesia mampu mencapai 76 persen di akhir 2019 lalu.
"Alhamdulillah, kita patut bersyukur, tingkat inklusi keuangan nasional tahun2019 adalah 76 persen. Atau berada di atas target sebesar 75 persen," terangnya.
Upaya lainnya, OJK bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dan Lembaga Jasa Keuangan, kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Agenda ini sendiri rutin diselenggarakan regulator sejak 2016 lalu di setiap bulan Oktober.
Menurut Tirta, kegiatan BIK dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 1 sampai 31 Oktober 2021. Beberapa program BIK tersebut antara lain, Bulan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan bersamaan dengan TorajaHighland Festival pada 4 Oktober 2021.
Lalu, acara puncak Bulan Inklusi Keuangan akan dilaksanakan bersamaan dengan Pengukuhan TPAKD Kota Ambon dan Festival Pesona Negeri Suli, pada 29 Oktober 2021. "BIK ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan keuangan, termasuk informasi tentang program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen," tandasnya.
Berlangsung Hingga 2 November
Sebagai informasi, Financial Expo BIK 2021 ini digelar secara virtual yang menggaet sekitar 300 perusahaan hingga 2 November mendatang. Sebagai rangkaian BIK 2021, Tirta mengatakan ini merupakan salah satu agenda strategis yang mencakup pameran produk keuangan.
Selain itu, ada juga layanan jasa keuangan dari berbagai macam perusahaan penyedia jasa keuangan.
Dia mengatakan bahwa gelaran ini bisa membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi dari produk hingga layanan keuangan. Ada banyak jenis produk dan layanan yang ditawarkan, mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, hingga fintek dan e-commerce.
"Termasuk program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen dalam pameran finexpo 2021 ini masyarakat bisa memilih produk dan layanan keuangan perbankan, pasar modal, asuransi, pembiayaan, pensiun, fintek, ecommerce," tuturnya.
Dia menyebut selain produk keuangan konvensional, gelaran ini juga mencakup produk keuangan syariah. Juga dengan penawaran promo yang menarik selama Finexpo berlangsung.
"(kemudian) Ada webinar edukasi keuangan yang bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat dan konsumen keuangan tiap harinya, dapat dijadikan sebagai sarana bagi masyarakat untuk tingkatkan pengetahuan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kemampuan," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat bisa mengakses laman pameran virtual ini melalui browser komputer maupun smartphone. Caranya, cukup kunjungi www.finexpo-bik2021.id.
Setelah mengakses laman tersebut pengunjung diminta untuk melakukan registrasi dengan memasukkan identitas serta email pengguna. Selanjutnya, pengunjung bisa mengakses berbagai produk pada bagian pameran Financial Expo 2021.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaYLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya
Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaOJK Luncurkan Roadmap Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, Ini Isi dan Tujuannya
Peluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca Selengkapnya