Garap tiga mega proyek, Inalum butuh dana USD 1,9 miliar
Merdeka.com - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) saat ini sudah resmi menjadi perusahaan BUMN. Inalum kini mulai melakukan ekspansi bisnis dan menyusun rencana kerja untuk menaikkan kapasitas produksi.
"Kita setelah jadi BUMN kinerja harus lebih bagus produksi, pengembangan SDM, itu yang diharapkan," ujar Direktur Utama Inalum Winardi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (13/6).
Untuk menggenjot peningkatan produksi, pihaknya telah menyusun rencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pengembangan pelabuhan serta membangun smelter. Semua ini dilakukan agar kapasitas produksi alumunium ingot bisa mencapai 500.000 ton pada 2019.
"Kita akan kerja sama dengan perusahaan lain alumina yang mengolah biji bauksit menjadi alumina. Itu kan sudah mulai dari sekarang. Dan kita harapkan 2019 nanti untuk peningkatan kapasitas harus sudah selesai," tegasnya.
Untuk mengerjakan tiga mega proyek tersebut, Inalum membutuhkan investasi tidak sedikit. Nilainya ditaksir mencapai USD 1,9 miliar. Dana ini nanti akan diambil dari kas perusahaan sebesar 35 persen. Sisanya berasal dari sumber dana lain seperti pinjaman. Saat ini cash internal Inalum mencapai kurang lebih USD 400 juta.
"Sekitar itulah, tapi kan kita belum melakukan studi kelayakan. artinya baru justifikasi second profesional kita hanya perkiraan. Prosesnya masi panjang. Kita juga simpanan dana juga masih banyak, jadi kita persiapkan."
Pada 2013 kapasitas produksi alumunium ingot Inalum mencapai 260.000 ton. Angka ini meningkat 4 persen jika dibandingkan 2012. "Ini cukup bagus. artinya dengan kapasitas yang sama kita bisa naik. Tiap tahun harus meningkat," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya
Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaKembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Butuh Waktu 40 Tahun Bangun Tanggul Laut di Pantura Jawa, Menhan Prabowo Ikut Turun Tangan
Proyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaDukung Realisasi Netralitas Karbon, AHM Berkomitmen Terus Memperkuat Program Elektrifikasi Kendaraan Bermotor
AHM terus berkomitmen penuhi kebutuhan masyarakat dengan tetap dukung netralitas karbon.
Baca SelengkapnyaLuhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca Selengkapnya15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca Selengkapnya