Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara Hal Ini, Susi Pudjiastuti Naik Pitam Pada Pegawai KKP

Gara-gara Hal Ini, Susi Pudjiastuti Naik Pitam Pada Pegawai KKP Susi Pudjiastuti di Family Day AGP. ©Liputan6.com/Fery Pradolo

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, geram terkait anggaran belanja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang tercatat selalu turun setiap tahun. Menurutnya, itu disebabkan akuntabilitas dan profesionalisme yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi KKP.

"Dari awal-awal saya menjabat anggaran Rp 13 triliun, turun jadi Rp 7 triliun sampai akhirnya pagu anggaran untuk tahun depan jadi Rp 5,8 triliun. Karena banyak kepentingan yang tak bisa diselesaikan, keuntungan segelintir pengusaha, ini jadi tidak memudahkan KKP untuk belanjakan barang dan jasa," ucapnya di acara Rencana Pengadaan Barang dan Jasa KKP 2019, Jakarta, Kamis (20/12).

Menteri Susi memaparkan bagaimana rencana-rencana KKP masih membutuhkan perbaikan total. Kata dia, banyak program-program KKP yang akhirnya tidak bisa direalisasikan untuk kepentingan nelayan dan masyarakat.

"Saya itu ingin 4 tahun pemerintahan minimal 5.000 kapal keluar untuk revitalisasi kapal nelayan kita. Kemudian, di tahun ke-3 target saya itu anggaran Rp 30 triliun, tapi itu akhirnya hanya rencana saja. Wong Rp 13 triliun saja kita tidak bisa making it work kok. Seribu kapal saja diselesaikan multi years. Juni kontrak belum ditandatangani," ucapnya.

Dia menambahkan, ekosistem proses pengiriman barang dan jasa KKP juga masih berbenturan dengan regulasi yang panjang dari pemerintah. Sistem pengadaan, kata dia, perlu dipangkas untuk lebih singkat dan memudahkan.

"Begitu banyak kesulitan yang kita sendiri, pemerintah, buat dalam belanjakan anggaran. Kita tersibukan dengan proses dan proses. Sudah kapal tidak jadi, poltek 10 juga tidak jadi. Padahal seharusnya 10 poltek itu terbangun dalam 1 tahun. Sekarang baru 7 poltek yang terbangun selama 4 tahun," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dia secara tegas menyarankan agar KKP kedepannya dapat lebih akuntabel dalam mengelola anggaran. Penyerapan anggaran belanja barang dan jasa dinilai penting guna mengoptimalkan manfaatnya kepada masyarakat.

"Negara sudah sediakan uangnya, karena KKP kurang akuntabilitas kita jadi tak bisa buat anggaran itu terserap untuk program pembangunan. Nelayan kecil kita faktanya tetap tidak punya kapal. Yang disalahkan pasti menterinya, saya minta pengadaan ini harus berubah. Untuk kawan-kawan KKP, ini PR kalian semua," ujarnya.

"Jadi saya harap kerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) jadi pintu untuk revitalisasi, kembalikan profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa di KKP," Susi Pudjiastuti menambahkan.

Reporter: Bawono Yadika Tulus

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.

Baca Selengkapnya
Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Kementerian PUPR, Menteri Basuki Tertinggi Kantongi Rp62 Juta per Bulan

Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Kementerian PUPR, Menteri Basuki Tertinggi Kantongi Rp62 Juta per Bulan

Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2024 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian PUPR

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
90 Pegawai Terancam Dipecat dari KPK usai Terbukti Terlibat Pungli di Rutan

90 Pegawai Terancam Dipecat dari KPK usai Terbukti Terlibat Pungli di Rutan

Sebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat

Baca Selengkapnya
Ada 1,6 Juta Lowongan Kerja Formasi PPPK Awal Tahun 2024, Intip Besaran Gaji dan Tunjangannya

Ada 1,6 Juta Lowongan Kerja Formasi PPPK Awal Tahun 2024, Intip Besaran Gaji dan Tunjangannya

Dalam rekrutmen tahun ini, Pemerintah membuka 1,6 juta formasi untuk PPPK.

Baca Selengkapnya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Alur Penyelesaian Sengketa Pemilu di Indonesia, Ketahui Jenis-Jenisnya

Alur Penyelesaian Sengketa Pemilu di Indonesia, Ketahui Jenis-Jenisnya

Berikut alur penyelesaian sengketa Pemilu di Indonesia beserta jenis-jenisnya.

Baca Selengkapnya
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya