Gara-gara aturan pemerintah, cuma 2 perusahaan smelter bisa bertahan
Merdeka.com - Pemerintah kembali mengizinkan ekspor konsentrat, mineral mentah kadar rendah untuk bauksit dan nikel. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 serta Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2017 dan Nomor 6 Tahun 2017.
Kebijakan pemerintah ini berdampak pada lesunya usaha pengolahan dan pemurnian atau smelter nikel dalam negeri. Diketahui 11 perusahaan smelter ditutup sedangkan 12 perusahaan lain merugi.
Meski demikian, masih ada dua perusahaan smelter yang mampu bertahan di tengah gejolak, yaitu PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel.
"Dua yang masih jalan di Marowali itu Tsingshan dan Guang Ching," ungkap Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia, Jonatan Handojo di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Menurutnya, kedua perusahaan tersebut bertahan karena tidak hanya bergerak pada usaha pengolahan nikel saja.
"Kenapa dia (Tsingshan dan Guang Ching) jalan, karena dia punya pabrik stainless steel. Jadi nikel pig iron-nya rugi disambungkan ke stainless steel, jadi itu yang menutup kerugiannya dia," tandas Jonathan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY Sebut Presiden Jokowi Jalankan Hilirisasi Perekonomian Warisan dari Pemerintahan SBY
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaSegini Nominal Santunan Korban Ledakan Tungku Smelter di Morowali, Rp600 Juta untuk yang Meninggal
Korban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaSerikat Pekerja Desak Pimpinan PT ITSS Diproses Hukum Usai Ledakan Tungku Smelter Nikel
Tungku Smelter Nikel PT ITSS terbakar pada Minggu (24/12) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS Tewaskan 21 Pekerja Naik ke Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Kasus kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulteng, yang menyebabkan 21 pekerja meninggal dunia naik ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VII DPR Minta Korban Kebakaran Tungku Smelter Jadi Prioritas
Perusahaan dan negara melalui BPJS Tenaga Kerja harus memberikan penanganan serius.
Baca SelengkapnyaKorban Ledakan Tungku Smelter di Morowali Dapat Santunan Rp600 Juta
Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan kerja tersebut mencapai 18 orang.
Baca SelengkapnyaDugaan Sementara Penyebab Meledaknya Smelter ITSS Versi Menko Airlangga
Titik ledakan yang terjadi di tungku smelter sudah seharusnya dihentikan sementara waktu selama proses pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKorban Kebakaran Smelter PT ITSS Morowali jadi 21 Orang, Operasional Masih Disetop Sementara
PT IMIP menjanjika korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah, akan mendapatkan santunan pendidikan maksimal dua orang anak. Mulai dari TK - kuliah.
Baca SelengkapnyaJokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca Selengkapnya