Gambar Peringatan Kesehatan di Bungkus Rokok Tak Akan Berdampak Pada Konsumsi
Merdeka.com - Ketua Gabungan Produsen Rokok putih Indonesia (Gaprindo), Muhaimin Moefti menilai bahwa perbesaran gambar peringatan kesehatan di bungkus rokok menjadi 90 persen tidak akan menghentikan masyarakat untuk membeli rokok.
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 yang mengatur tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan yang kini dalam tahap revisi, dengan salah satu poinnya akan merevisi perbesaran gambar peringatan kesehatan dari 40 persen menjadi 90 persen.
"Kami melihat implementasi dari PP ini belum dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah, seperti aturan pencegahan anak merokok," kata Muhaimin dalam Diskusi Bersama Gaprindo di Hotel Morrissey, Jakarta, Selasa (28/1).
Dia mengatakan, sebagai ketua Gaprindo dan pemangku Industri Hasil Tembakau (IHT), sudah melakukan kampanye kepada anak-anak remaja, melalui sekolah-sekolah.
"Pada tahun 2003 kami sudah melakukan inisiasi dengan melakukan kampanyekan di media. Kami datangi ke sekolah-sekolah, dengan membawa atlet terkenal," ujarnya.
Hal itu bertujuan agar membuktikan kepada anak-anak remaja, bahwa atlet tersebut sebagai bukti bukan perokok. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan ritel atau penjual produk rokok, seperti dengan Superindo, agar menjual produk rokok kepada remaja di atas 18 ke atas saja.
"Berikutnya kami bekerja dengan super Indo, hanya menjual rokok pada 18+, dan kegiatan ini masih dilakukan, Gaprindo akan melakukan hal itu lagi," jelasnya.
Revisi Aturan Tak Akan Berdampak
Meskipun tujuan dari revisi ini untuk mengurangi konsumsi merokok masyarakat, namun menurutnya hal itu tidak memberikan dampak yang signifikan.
"Yang paling baik adalah dengan melakukan kampanye-kampanye seperti bekerja sama dengan ritel untuk menjual rokok pada 18+," ujarnya.
Menurut Muhaimin, dengan perbesaran gambar peringatan kesehatan dari yang tadinya 40 persen menjadi 90 persen, tidak membuat orang mengurangi merokok, malah akan memunculkan produk rokok ilegal.
"Menurut kami tidak akan mengurangi orang merokok, karena kalau gambarnya dibesarkan, nanti muncul rokok ilegal lagi, presentase rokok ilegal itu sudah turun 3 persen," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Ikan Pindang bagi Kesehatan
Walau rasanya disukai oleh banyak orang, namun konsumsi terlalu banyak ikan pindang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Makanan yang Sedikit Gosong, Ketahui Risiko yang Mungkin Muncul
Konsumsi makanan sedikit gosong bisa menimbulkan dampak pada kesehatan yang perlu diperhatikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?
Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPerlu Diwaspadai, Kenali Bahaya Kafein bagi Remaja
Konsumsi kafein bagi remaja dan anak harusnya tidak dianggap sepele.
Baca SelengkapnyaBerapa Takaran Gula yang Boleh Dikonsumsi Manusia dalam 1 Hari?
Konsumsi gula dalam sehari-hari memerlukan kontrol dan perhatian. Yuk, simak berapa banyak gula yang dapat dikonsumsi manusia dalam sehari!
Baca SelengkapnyaBahaya Perut Buncit bagi Kesehatan, Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis
Perut buncit bisa membahayakan kesehatan. Jangan anggap sepele.
Baca SelengkapnyaCara Ibu Hamil Cegah Janin Idap Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Berlebihan Gorengan: Pemicu Kenaikan Berat Badan dan Masalah Kesehatan
Konsumsi gorengan bisa jadi penyebab berbagai masalah kesehatan dan naiknya berat badan.
Baca Selengkapnya