Galaknya pemerintah Jokowi hadapi perang dagang produk sawit dengan Eropa
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK mengaku siap menghadapi perang dagang yang dilancarkan negara-negara Eropa, antara lain dalam bentuk kampanye negatif terhadap produk sawit Indonesia.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan, selama ini isu-isu negatif terhadap minyak sawit (CPO) semata-mata merupakan persaingan tidak sehat antara minyak nabati.
"Eropa selalu membantah kalau (kampanye negatif pada sawit) dikatakan sebagai 'trade war' (perang dagang). Kita akan proaktif hadapi mereka. Kita akan mulai 'trade war'," kata Mendag dikutip dari Antara, Jumat (3/11).
Menurut Enggartiasto, Indonesia tidak keberatan dengan berbagai ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan Uni Eropa terhadap produk minyak sawit Indonesia yang masuk ke pasar mereka. Namun, pemerintah Indonesia menilai ketentuan-ketentuan yang diterapkan tersebut bersifat diskriminatif hanya dikenakan terhadap produk sawit sedangkan minyak nabati lain dari negara-negara Eropa tidak dikenai.
Padahal, lanjutnya, minyak sawit merupakan komoditas perkebunan yang paling sedikit menggunakan lahan serta paling hijau dibandingkan minyak nabati lain seperti bunga matahari ataupun rape seed yang dibudidayakan di Eropa.
Bahkan, dari sisi kesehatan, menurut Menteri, tuduhan mereka bahwa minyak sawit memiliki dampak negatif selama ini juga tidak terbukti secara ilmiah, berbeda dengan minyak dari produk hewan.
Begitu juga tuduhan penggunaan tenaga kerja anak serta kesejahteraan petani, penyebab kebakaran lahan dan hutan tambahnya, tidak terbukti karena industri sawit sangat taat memenuhi aturan yang ditetapkan.
"Jadi isu yang terus menerus dihembuskan pada industri sawit itu bagian dari perang dagang dan persaingan," ujarnya.
Mendag mengakui, selama ini seluruh pemangku kepentingan industri sawit di Tanah Air, baik pemerintah maupun pelaku usaha lebih menempuh cara-cara bertahan atau defensif menghadapi serangan dagang yang dilancarkan Eropa melalui kampanye negatif pada sawit.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh pemangku kepentingan industri sawit di Tanah Air untuk bersatu menghadapi isu-isu negatif yang selalu dilancarkan mereka. "Kita harus offensif jangan defensif menghadapi mereka," katanya.
Terkait langkah nyata yang akan dilakukan pemerintah dalam menghadapi serangan terhadap industri sawit nasional oleh Eropa, Mendag mengungkapkan, pihaknya siap menghentikan impor bubuk susu dari Eropa yang dinilai juga mengganggu produksi peternak sapi perah dalam negeri.
"Kita wajib melindungi peternak susu dalam negeri. Kita akan lakukan itu (stop impor bubuk susu)," katanya.
Selain itu, tambahnya, bisa saja Indonesia menghentikan ekspor minyak sawit ke Eropa dalam satu bulan yang pasti akan berdampak terhadap seluruh kehidupan mereka terutama saat musim dingin.
Menyinggung pembukaan pasar baru di luar Eropa terhadap ekspor minyak sawit Indonesia, Mendag menyatakan, pemerintah siap melakukan hal itu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaProduksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia
Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi Cek Panen Raya Padi di Sigi: Hasilnya Bagus, Bisa 6 Ton per Hektare
Menurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaJokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya
Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca Selengkapnya