Gaet investor ritel, HM Sampoerna lakukan stock split
Merdeka.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berencana melakukan aksi korporasi memecah nilai nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:25. Pemecahan nilai ini bertujuan agar harga saham perseroan lebih terjangkau untuk investor ritel.
Rencana aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Melalui aksi korporasi ini, pemegang saham akan mendapatkan 25 lembar saham untuk setiap saham yang dimiliki.
"Strategi kami ini sangat sejalan dengan program Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkan jumlah investor, pedagang saham aktif, serta nilai transaksi saham di pasar modal Indonesia," kata Presiden Direktur Sampoerna, Paul Janelle, di The Energy Building, SCBD, Jakarta, Rabu (27/4).
Pemecahan nilai nominal saham ini akan meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar dari 4.652,7 juta lembar menjadi sekitar 116.318,1 juta lembar saham. Saham perseroan berada pada nilai Rp 92.500 per lembar pada penutupan perdagangan 26 April 2016.
Selain itu, perseroan juga sudah mendapat persetujuan atas perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Dengan persetujuan itu, Wayan M Tantra akan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris yang baru, sementara Ivan Cahyadi dan Mimi Kurniawan akan bergabung sebagai direktur yang baru.
Selain itu, Yos Adiguna Ginting akan bertanggungjawab sebagai direktur independen. "Perseroan optimistis bahwa mereka akan meneruskan kesuksesan yang telah dicapai," tutur Janelle.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaBakal dilantik Oktober, Prabowo-Gibran diklaim mampu capai target investasi Rp1.650 triliun di tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula.
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca Selengkapnya