Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

G20 Bebaskan Cicilan Utang Negara Miskin Terdampak Corona Selama 1 Tahun

G20 Bebaskan Cicilan Utang Negara Miskin Terdampak Corona Selama 1 Tahun Jokowi di KTT G20 Jepang. ©2019 REUTERS/Kevin Lamarque

Merdeka.com - G-20 memutuskan untuk membebaskan pembayaran utang bagi negara termiskin di dunia selama satu tahun. Negara-negara tersebut diharapkan dapat fokus dalam menghadapi pandemi Virus Corona terlebih dulu.

G20, yang merupakan gabungan negara dengan ekonomi terbesar di dunia, juga menegaskan kembali janji mengerahkan kebijakan untuk menangani krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan COVID-19.

Dengan lebih dari dua juta kasus dan kematian mendekati 130.000 di seluruh dunia, banyak dari negara-negara kurang berkembang menghadapi beban terberat. Negara tersebut tidak memiliki kekuatan dana belanja untuk menangani pengobatan dan ekonomi yang terpuruk akibat langkah lockdown yang mereka diberlakukan untuk menahan virus.

Para menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dikatakan mendukung penghentian pembayaran utang untuk negara-negara termiskin. Dikatakan pula jika semua kreditor resmi bilateral akan berpartisipasi dalam inisiatif ini.

"Negara-negara miskin tidak perlu khawatir tentang pembayaran selama 12 bulan ke depan," ujar Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al-Jadaan, yang saat ini memimpin G-20, melansir laman AFP, Kamis (16/4).

Inisiatif ini akan menyediakan hampir USD 20 miliar likuiditas langsung, bagi negara-negara miskin untuk digunakan sebagai dana sistem kesehatan. "Dan mendukung mereka menghadapi COVID-19," kata Mohammed Al-Jadaan dalam konferensi pers.

"G20 menaruh uang kami di tempat yang kami tuju, dan berkomitmen untuk lebih mendukung dunia saat menghadapi pandemi ini," dia menambahkan.

Imbauan IMF dan Bank Dunia

Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sebelumnya telah menyerukan kepada pemerintah untuk memberikan keringanan utang kepada negara-negara yang paling membutuhkan.

Para menteri keuangan dari Kelompok G-7 yang berisi negara maju sepakat untuk melakukannya. Ini juga meliputi meliputi dukungan China dan Rusia.

Para pemimpin IMF dan Bank Dunia menyambut pengumuman itu. Lembaga ini menyebutnya sebagai "inisiatif yang kuat dan tindakan cepat yang akan memberikan banyak hal untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian jutaan orang yang paling rentan."

Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington telah bergegas untuk menggelar pembiayaan darurat dan telah menerima permintaan bantuan dari 100 negara.

IMF memiliki kapasitas pinjaman USD 1 triliun dan telah menggandakan fasilitas pembiayaan daruratnya. Lembaga ini juga fokus pada negara-negara termiskin yang membutuhkan bantuan paling lunak.

"Target kami adalah melipattigakan apa yang kami lakukan untuk negara-negara ini," ujar Kepala IMF Kristalina Georgieva.

Minta Lembaga Keuangan Swasta Beri Pinjaman Lunak

G20 juga meminta kreditor swasta, bekerja melalui Institute of International Finance, untuk berpartisipasi dalam inisiatif yang meluas ke 76 negara termiskin di dunia. Negara yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pembiayaan lunak dari International Development Association (IDA).

IMF menyebut krisis ekonomi sebagai penguncian besar-besaran. Lembaga ini juga memperingatkan pandemi akan memangkas USD 9 triliun pertumbuhan global karena ekonomi dunia terkontraksi tiga persen pada tahun ini. Ini merupakan penurunan paling parah sejak Depresi Hebat pada 1930-an.

Situasi ini bisa menjadi jauh lebih buruk jika pandemi ini bertahan hingga paruh kedua tahun ini atau bangkit kembali.

IMF memperkirakan 20 negara telah berkomitmen menyiapkan sekitar USD 8 triliun untuk memerangi virus dan menyediakan jalur ekonomi bagi rumah tangga dan perusahaan yang berjuang untuk mengatasi krisis.

Dana lebih besar dinilai akan diperlukan lebih banyak untuk memulai kembali ekonomi global setelah pandemi telah berlalu.

"Ketika pandemi terus berlanjut di seluruh dunia, berapa banyak lagi yang akan "tergantung pada seberapa efektif langkah-langkah itu, dan seberapa cepat virus terhenti," kata Georgieva.

Reporter: Nurmayanti

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari

Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari

Laporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.

Baca Selengkapnya
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran

Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran

Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya