Merdeka.com - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet meminta kebijakan impor beras yang akan dilakukan dalam waktu dekat dapat dipertimbangkan secara matang. Sebab menurutnya, belajar dari pengalaman yang lalu, Indonesia pernah mengimpor beras namun disaat yang sama produksi dalam negeri melimpah sehingga beras impor membusuk dan tak bisa dikonsumsi.
"Bulog jangan sampai kasus pemusnahan dengan alasan turunnya mutu ini terulang lagi kalau kemudian kita terus impor terlepas dari alasannya dulu adanya perubahan dari Raskin menjadi apa dan lain-lain," ujar Slamet dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Bulog, Kementan, Bapanas dan Id Food, Rabu (7/12).
Slamet mengatakan, kasus waktu itu harus menjadi catatan agar pemerintah tidak salah langkah. Sebab kalau tidak, Indonesia hanya akan merugi karena dikuasi pejabat tertentu yang ingin impor.
"Ini harus menjadi catatan kita berapa banyak milyar uang yang dibakar dengan pemusnahan beras itu setiap tahun, itu kan kejadian berulang. Makanya kalau ini impor terjadi Kita lihat nanti kalau terjadi pemusnahan lagi berarti ini memang niatnya impor bukan karena untuk memenuhi beras cadangan pemerintah," katanya.
Dalam rapat yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Demokrat, Nur Aini meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) fokus melakukan penyerapan dibanding bersuara melakukan impor beras disaat petani akan melakukan panen raya. Kata Aini, jangan samapai kebijakan impor tahun ini dianggap sebagai by disign karena menurut rencana awal Indonesia akan melakukan ekspor.
"Jangan sampai rencana impor beras ini dibuat bay desain sehingga data data yang bapak ibu sampaikan tadi hanya sebatas pendukung saja dan membuat kami di DPR selaku mitra juga berpikir yang sama (by disign). Saya berpesan bahwa hati-hati jangan sampai disaat petani kita panen nanti alasan lagi dengan kondisi kualitas gabah yang kurang bagus maka bulog tidak mampu menyerap," ujarnya.
Berikutnya, Nur Aini meminta agar Bulog melakukan pengecekan pada perusahan besar yang menyimpan beras dengan skala besar. Hal ini penting dilakukan mengingat selama ini pengecekan dilakukan pada perusahan skala kecil.
"Kalau saya lihat perusahaan-perusahaan yang memang di tracking oleh Bulog dan tim pangan nasional itu kan perusahaan-pesan kecil-kecil. Apakah Bulog ini sudah memeriksa juga terhadap perusahaan besar?" katanya.
[hrs]Taspen Bangun Gedung Tertinggi di Indonesia, Punya 74 Lantai dan Anti Gempa
Sekitar 9 Menit yang laluHidup Bergantung Bansos, Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Mustahil Hilang
Sekitar 28 Menit yang laluPenjelasan Lengkap soal Kemiskinan Ekstrem Ditarget Jokowi Bisa Hilang di 2024
Sekitar 52 Menit yang laluMulai Besok, Indonesia Resmi Terapkan Solar Campur Sawit 35 Persen
Sekitar 1 Jam yang laluPemerintah Tak Perlu Rapat Pengentasan Kemiskinan di Hotel: Pakai Zoom Bisa Selesai
Sekitar 1 Jam yang laluDipanggil Jokowi ke Istana, Dirut Bulog Diminta Atasi Kenaikan Harga Beras
Sekitar 1 Jam yang laluBeda dengan Indonesia, Orang Miskin di Amerika Serikat Ada yang Punya Mobil
Sekitar 1 Jam yang laluOptimis Transformasi Digital Sukses, BRI Terus Kembangkan Talenta IT
Sekitar 2 Jam yang laluAmerika Serikat Dibayangi Masalah Kemiskinan, Jumlah Gelandangan Terus Meningkat
Sekitar 2 Jam yang laluDirut Antam: Investasi Emas Safe Haven untuk Jangka Panjang
Sekitar 3 Jam yang laluTak Hanya Jalur Sekolah Kedinasan, Rekrutmen CPNS 2023 Terbuka untuk Umum
Sekitar 3 Jam yang laluPesawat Komersil Terbesar di Dunia Bakal Mendarat di Bali
Sekitar 3 Jam yang laluTerungkap, Ini Alasan JD.ID Tutup Permanen di Indonesia
Sekitar 3 Jam yang lalu6 Negara Paling Miskin di Dunia, Padahal Punya Hasil Alam Melimpah
Sekitar 4 Jam yang laluCara Polisi Tangkap Pencuri Lagi Tidur Bikin Ngakak, Bisik-Bisik 'Sini Pakai Baju'
Sekitar 55 Menit yang laluTop News: Sopir Audi Seret Perwira Polisi || Jaksa Garang Hadapi Pleidoi Putri
Sekitar 3 Jam yang laluPotret Krishna Murti Masih AKBP Berpetualang di Gurun Pasir, Bekalnya Cuma Roti & Air
Sekitar 3 Jam yang laluPotret Kombes Endra Zulpan Jadi Saksi Pernikahan Juliet Sabrina & Muhammad Rizka
Sekitar 4 Jam yang laluKuasa Hukum Sebut Kuat Maruf Loyal ke Sambo karena Kerja bukan Terlibat Pembunuhan
Sekitar 7 Menit yang laluWajah Kuat Maruf Mendengar Pembacaan Duplik oleh Penasihat Hukum
Sekitar 24 Menit yang laluBacakan Duplik, Kuat Maruf Tetap Minta Dibebaskan
Sekitar 1 Jam yang laluSidang Vonis Kuat Ma'ruf Digelar 14 Februari 2022
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Kuat Maruf Pakai Kesaksian Sambo, Serang Balik Jaksa Soal Terlibat Bunuh Yosua
Sekitar 1 Menit yang laluVIDEO: Kuat Serang Balik Jaksa, Perselingkuhan Putri-Yosua Imajinasi Layaknya Novel
Sekitar 5 Menit yang laluKuasa Hukum Sebut Kuat Maruf Loyal ke Sambo karena Kerja bukan Terlibat Pembunuhan
Sekitar 7 Menit yang laluVIDEO: Pengacara Sindir Jaksa Pakai Imajinasi Buktikan Kuat Maruf Ikut Bunuh Yosua
Sekitar 8 Menit yang laluWajah Kuat Maruf Mendengar Pembacaan Duplik oleh Penasihat Hukum
Sekitar 24 Menit yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 20 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 21 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 5 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami