Foxconn Investasi Rp114 T Bangun Industri Baterai Hingga Kendaraan Listrik
Merdeka.com - Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk menandatangani komitmen kerja sama untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dengan nilai total investasi mencapai USD8 miliar atau Rp114 triliun.
Kerja sama investasi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi baterai listrik, kendaraan listrik, dan industri pendukungnya dengan skema kerja sama Build-Operate-Localize (BOL) itu juga diteken Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Melalui nota kesepahaman tersebut, Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang komprehensif di Indonesia, mulai dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).
Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange/swap station, battery daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.
Perkiraan nilai total investasi dalam proyek-proyek tersebut oleh seluruh mitra usaha diperkirakan akan mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp114 triliun. Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari 100 miliar dolar AS di Indonesia pada tahun 2030.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan penandatanganan MoU tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan di Taiwan pada bulan Oktober 2021. Kala itu, Foxconn dan Gogoro berminat untuk mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.
"Hari ini kita memasuki era baru. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh akan mengawal rencana investasi ini, dengan mitra BUMN maupun pengusaha nasional di Indonesia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, Indonesia sangat fokus mendorong investasi berkelanjutan terutama mengedepankan green energy dan green industry," ucap Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (21/1).
Bahlil mengatakan pihaknya akan mengawal komitmen investasi tersebut, termasuk memastikan kelancaran realisasi investasi perusahaan asal Taiwan itu.
"Pemerintah Indonesia, akan menangani seluruh perizinan, atau urusan-urusan dalam negeri, termasuk insentif investasi akan menjadi tanggung jawab kami. Foxconn dan Gogoro hanya perlu membawa teknologi, modal dan sebagian pasarnya. Saya yakinkan hari ini, investasi ini dapat tereksekusi untuk kemajuan dan kebangkitan kita bersama," ujar Bahlil.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kolaborasi investasi ini akan mendukung komitmen pemerintah Indonesia pada Glasgow Climate Pact, yang ditandatangani pada 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) tahun lalu.
Indonesia berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon di tahun 2060 dan meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi di tahun 2040. Tak luput, Erick pun memuji skema investasi dalam bentuk Build-Operate-Localize (BOL).
"Skema ini tidak hanya membawa investasi dan multiplier effects kepada UMKM dan perusahaan lokal, namun juga akan meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia dengan adanya riset dan pengembangan (R&D) serta transfer pengetahuan dan teknologi kendaraan listrik," kata Erick.
Sementara itu, Chairman Foxconn Liu Young-Way mengapresiasi komitmen Indonesia terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Baginya, tidak ada waktu yang lebih tepat bagi Foxconn untuk memulai berinvestasi di Indonesia.
"Dengan menandatangani MoU ini, kami ingin berkontribusi terhadap visi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem energi baru untuk EV lokal mereka dan pasar energi terkait. Kami berharap dapat berbagi platform terbuka untuk kendaraan listrik (atau dikenal sebagai platform MIH) dan model bisnis BOL (Build-Operate-Localize) kami dengan perusahaan lokal Indonesia," kata Liu.
Ia pun berharap dengan berbagi teknologi dan pengalaman, pihaknya dapat membantu menciptakan lebih banyak peluang bagi perusahaan lokal di pasar energi dan EV baru.
Lebih lanjut, MoU itu juga menunjukkan komitmen Gogoro terhadap inisiatif transportasi berkelanjutan dan dukungan bagi pengembangan ekosistem transportasi terbuka di Indonesia melalui kemitraan dengan beberapa perusahaan Indonesia dan perusahaan global.
Nota kesepahaman ini melengkapi proyek percontohan roda dua Gogoro dengan Electrum, sebuah perusahaan patungan dengan Gojek di Jakarta, yang telah diluncurkan pada Desember 2021.
"Pengumuman hari ini menandai era baru komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam hal keberlanjutan. Era yang mendukung ekosistem terbuka yang memberi Indonesia pilihan transportasi yang lebih baik dan bersih. Kolaborasi antara Gogoro, Foxconn, IBC dan Indika akan mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang memungkinkan industri EV yang sehat, termasuk sel energi, industri battery pack, kendaraan listrik, dan infrastruktur penukar baterai yang ramah bagi pengguna," ucap CEO Gogoro Inc Horace Luke.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBlueBird Group Investasi Rp250 Miliar di IKN, Jokowi: Ada Taksi dan Mobil Listrik
"untuk pengembangan sistem transportasi yang ramah lingkungan," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia
Melihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luhut Dapat Tugas Lagi, Kali Ini Urus Investasi Apple
Pemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaProdusen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?
Saat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaUMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSudah Ikhlas Tesla Tak Investasi di Indonesia, Luhut: Kita Sudah Ada BYD, BYD Enggak Jelek
Luhut mengatakan, masuknya BYD ke Indonesia tak menjadi halangan bagi Tesla untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya