Fintech Amartha Ungkap Alasan Pilih Salurkan Pinjaman di Pedesaan
Merdeka.com - Vice President PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), Aria Widyanto mengungkap alasan di balik perusahaannya memilih menyalurkan pinjaman berbasis online di daerah-daerah pedesaan. Menurutnya, setiap daerah berhak mendapatkan akses kemudahan terutama di sektor keuangan.
"Karena kita melihat inklusi keuangan kita di Indonesia kan masih rendah ya. Kita tuh pengen memberikan kesempatan yang sama untuk orang-orang di desa itu untuk bisa mendapatkan keuangan tidak cuma kayak kita," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/12).
Aria memandang, selama ini kebutuhan masyarakat di kota maupun kabupaten untuk memiliki akses pinjaman begitu mudah. Apalagi dari segi perekonomian, masyarakat di sekitar kota dan kabupaten lebih besar dibandingkan pendapatan di desa.
"Karena kita kan gampang lumayan mudah untuk butuh apa-apa play kartu kredit atau pinjaman itu lebih mudah. Tapi kan orang orang di desa itu enggak untuk masuk ke bank aja malu karena mau pinjam uang Rp 1 juta, Rp 2 juta. Atau bahkan ketika mereka pergi ke bank itu ditolak karena gak punya jaminan gak punya sertifikat slip gaji gitu," jelasnya.
Atas dasar pertimbangan itulah, pihaknya masuk dan memilih untuk menyalurkan pinjaman di daerah-daerah perdesaan. Sebab, menurut dia, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk bisa merasakan kesejahteraan. "Jadi kita ingin orang orang seperti itu punya kesempatan juga agar lebih sejahtera dengan mendapatkan akses permodalan yang terjangkau gitu," katanya.
Adapun besaran pinjaman yang diberikan oleh Amartha rata-rata di kisaran Rp 3 juta sampai 15 juta, dengan tenor maksimal satu tahun.
Di lain hal, untuk masuk dan memperkenalkan Amartha di mata masyarakat pihaknya tidak melakukan degan cara-cara marketing. Melainkan, lebih secara persuasif yakni melalui pendekatan dengan seperangkat desa serta menggelar berbagai program pelatihan.
"Jadi kita biasanya melakukan sosialisasi pelatihan ke desa atau misalnya kerjasama dengan lurahnya, masyarakat desa kita lakukan traning latihan literasi keuangan warga desa. Nah pada saat traning itu kita tanya apakah ada kebutuhan permodalan buat warga desa tersebut. .isalkan dia bilang 'oh ya saya butuh nih modal' itu kita sosialisasikan Armatha itu apa produknya apa. kemudian persyaratannya untuk bisa gabung itu sperti apa gitu. Jadi offline atau bener bener pendekatannya secara face to face," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Danacita Muncul Usai Viral Beri Pinjaman ke Mahassiwa ITB: Kami Bukan Pinjol
Sebagai perusahaan p2p lending yang berizin OJK, Danacita mengaku taat terhadap pedoman perilaku dari Asosiasi Fintech.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaTak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Resmi Kolaborasi, J Trust Bank Kini Bisa Salurkan Pinjaman ke UMKM Lewat FIntech Dana.id
Dengan kerja sama ini, mitra UMKM bisa memanfaatkan platform P2P lending Danai.id yang dikelola oleh PT Adiwisista Finansial Teknologi.
Baca SelengkapnyaCurhat Perajin Ukiran Jepara ke Ganjar Agar Dapat Kemudahan Modal Usaha
Ada banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaAda 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca Selengkapnya