Februari 2014, ekspor Indonesia naik tipis
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia mencapai USD 14,57 miliar pada Februari 2014, naik sebesar 0,68 persen ketimbang bulan sebelumnya. Namun, turun 2,96 persen jika dibandingkan dengan ekspor periode sama tahun lalu.
"Dari ekspor nonmigas itu naik 6,34 persen sedangkan yang migas turun 0,5 persen," ucap Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/4).
Nilai ekspor dua bulan pertama 2014 tercatat mencapai USD29,04 miliar atau menurun 4,44 persen (yoy). Ekspor non-migas tercatat mencapai USD 23,88 miliar atau turun 5,12 persen (yoy).
"Mitra dagang tertinggi ekspor kita masih Tiongkok sebesar USD 3,41 miliar, diikuti Amerika Serikat dan Jepang," jelasnya.
Sebaliknya, impor Februari turun 7,58 persen menjadi USD 13,78 miliar. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, impor turun 9,98 persen.
"Penurunan ini terjadi baik migas maupun non migas. Ini dampak dari nilai tukar lebih tinggi, BI Rate tinggi. Jadi ini mempengaruhi pada cost produksi di sini menjadi tinggi. Ini menurunkan impor. Bahan baku dibeli tinggi dan diolah tinggi nanti dijual tinggi juga. Jadi berkurang impor," ucap Suryamin.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya