Faisal Basri: Surplus Beras Terjadi karena Konsumsi Masyarakat Turun
Merdeka.com - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri mengamini jika saat ini stok beras nasional Indonesia dalam posisi surplus. Namun, surplus ini dinilai lebih disebabkan akibat turunnya konsumsi beras di dalam negeri.
"Dari informasi yang saya miliki produksi beras sama ada kecenderungan naik terus walaupun naiknya landai. Kemudian konsumsinya juga turun terus," ujar dia dalam webinar bertajuk Reformulasi Kebijakan Perberasan, Senin (22/3).
Faisal Basri mengungkapkan, turunnya konsumsi beras nasional sendiri diakibatkan oleh dua faktor. Pertama, kesuksesan pemerintah menerapkan program diversifikasi pangan beras.
"Saya dapat kiriman dari Menteri Pertanian pangan non beras. Itu yang lebih sehat tapi harganya lebih mahal. Tapi saya bersedia membeli lebih mahal untuk produk yang lebih aman dan lebih ramah lingkungan," bebernya.
Kedua, terus bertumbuhnya jumlah kelompok middle class. Menurutnya, ini mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi sumber pangan dengan kandungan karbohidrat yang lebih sehat.
"Sehingga middle class itu tidak banyak lagi mengonsumsi pangan atau pengeluaran berasnya relatif kecil. Ini sudah tren dari kelas menengah," bebernya.
Maka dari itu, dia bilang, penurunan tren konsumsi beras ini turut berkontribusi dalam penciptaan surplus beras saat ini. "Jadi, kita sebetulnya potensi surplus dan ini hasil dari kebijakan yang disampaikan oleh pak Anang (Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas)," tutupnya.
Mentan Pastikan Beras Surplus 12 Juta Ton
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memprediksi, ketersediaan pangan menjelang bulan puasa dan hari raya idulfitri 2021 dalam keadaan cukup. Bahkan, untuk komoditas beras diperkirakan surplus hingga 12 juta ton.
"Perkiraan produksi dalam negeri perkiraan impor dan kebutuhan pangan masyarakat yang ada. Prognosa neraca pangan pokok sampai Mei 2021 diperkirakan dalam keadaan cukup, beras diperkirakan surplusnya di atas kurang lebih 12 juta ton," kata Menteri Pertanian dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI membahas Persiapan dan Ketersediaan Pangan menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan, Kamis (18/3).
Begitu juga untuk komoditas jagung diperkirakan mengalami surplus sebanyak 2,4 juta ton. Menteri Syahrul menjabarkan, untuk komoditas beras yang surplus dikarenakan pada Maret-April 2021 memasuki panen raya.
"Sampai dengan perhitungan minggu ke II Maret 2021 menunjukkan stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti Bulog, penggilingan, pedagang, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan lainnya total stok mencapai kurang lebih 6 juta ton," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar Kabar Sri Mulyani akan Mundur dari Menteri Keuangan
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Faisal Basri Ajak Rakyat Bujuk Sri Mulyani & Pak Bus Mundur, Bisa Kalahkan Prabowo
Ekonom Senior Faisal Basri menyuarakan ajakan untuk mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Cs Diisukan Mundur, Luhut: Tadi Masih Rapat dengan Semua Menteri
Isu Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin diembuskan ekonom senior Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaAirlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca Selengkapnya