Faisal Basri Sentil Kredit Perbankan yang Mandeg Meski Suku Bunga BI Telah Turun
Merdeka.com - Ekonom senior, Faisal Basri, mengkritik kinerja perbankan setelah terjadinya kontraksi penyaluran kredit. Padahal, Bank Indonesia dinilai telah bermurah hati dengan berulang kali menurunkan suku bunga acuan hingga ke level 3,75 persen.
"Kita lihat nih, ini kelakuan perbankan nih, walaupun bunga turun terus tapi ada kelemahan sektor perbankan. Kreditnya bahkan mengalami kontraksi tuh," kesalnya dalam webinar bertajuk "Rencana Akuisisi/Holding Perusahaan Sehat dalam kaitan Ekosistem dan Integrasi Data UMKM," Rabu (13/1).
Pendiri Indef itu menjelaskan, seharusnya pihak perbankan menjadikan penurunan suku bunga acuan sebagai momentum untuk meningkatkan realisasi penyaluran kredit. Atau minimal bisa menekan terjadinya penurunan permintaan kredit agar mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
"Jadi, kan idealnya kalau dalam keadaan normal kalau suku bunga turun terus, dunia usaha kan pinjem terus kan. Nah ini bunga turun kok dunia usaha tidak mau pinjem," terangnya.
Virus Corona Turut Pengaruhi Kinerja Kredit
Kendati demikian, dia menilai anjloknya realisasi penyaluran kredit juga dipicu oleh belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Tanah Air. Walhasil aktivitas bisnis menjadi terganggu dan membuat pelaku usaha berpikir dua kali untuk mengajukan kredit kendati tren penurunan suku bunga berlanjut.
"Jadi, sehebat-hebatnya perbankan ngasih bunga murah gitu. Ya, kalau Covid-19 nya tidak diselesaikan ini tidak jadi bantuan juga buat pelaku usaha atau UMKM itu," kerasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBeredar Kabar Sri Mulyani akan Mundur dari Menteri Keuangan
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaVIDEO: Faisal Basri Ajak Rakyat Bujuk Sri Mulyani & Pak Bus Mundur, Bisa Kalahkan Prabowo
Ekonom Senior Faisal Basri menyuarakan ajakan untuk mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet Jokowi
Baca Selengkapnya