ESDM: Penyerapan B20 makin maksimal, impor Solar terus turun
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat telah terjadi peningkatan penggunaan Solar dicampur 20 persen minyak sawit atau B20. Ini sekaligus menunjukkan bahwa pelaksanaan program semakin maksimal.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, realisasi penyerapan B20 sampai akhir Oktober sebesar 95 persen, jauh lebih besar ketimbang penyerapan September 2018 hanya sebesar 85 persen.
"Itu kan per bulan ukurannya. September kan 85 persen. kira-kira akhir Oktober 95 persen lah," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (23/10).
Menurut Djoko, dengan meningkatnya pencampuran 20 persen minyak sawit dengan Solar, membuat impor Solar Indonesia menurun. Namun ketika ditanyakan seberapa banyak penurunan impor solarnya, dia belum bisa menyebutkan.
"Belum dihitung lah. Ada tadi angkanya tapi saya lupa, sebutin persennya saja, otomatis kalau terserap kan impornya juga berkurang," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, realisasi penyerapan biodiesel sampai kuartal III 2018 sudah mencapai 2,53 juta Kilo liter (Kl) dari target tahun ini sebesar 3,92 juta KL.
"Sampai Oktober 2018 2,53 juta KL kurang lebih 60 persen," tutur Rida.
Rida mengakui, pelaksanaan pencampuran 20 persen biodiesel dengan solar (B20) belum optimal, sebab masih terkendala logistik. Sementara untuk pasokan biodiesel yang dicampur solar cukup memenuhi kebutuhan.
"Kami mengakui B20 belum optimal, tapi lebih baik, karena dari logistik. Sementara sisi produksi mencukupi," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: :Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca Selengkapnya