ESDM Lelang 10 Blok Migas Konvensional, Ini Detailnya
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang 10 Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) untuk penawaran wilayah kerja (WK) migas konvensional tahun 2020. Dari lelang tersebut, Kementerian ESDM memperkirakan terdapat potensi minyak 3,4 miliar barel dan gas 5 triliun BCF.
"Rencana penawaran wilayah kerja migas konvensional tahun 2020 singkatnya di awal tahun, sebelum kita mendengar yang namanya pandemi covid-19 ini pemerintah sudah merencanakan akan menawarkan 10 kandidat calon WK Migas konvensional, untuk ditawarkan di tahun 2020 ini," kata Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Ego Syahrial dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (5/8).
Berikut 10 kandidat blok migas konvensional tersebut:
1. Merangin III (Sumatera Selatan dan Jambi)
2. Sekayu (Sumatera Selatan)
3. West Palmerah (Sumatera Selatan dan Jambi)
4. Rangkas (Jawa Barat dan Banten)
5. North Kangean (Jawa Timur)
6. Maratua II (Kalimantan Utara)
7. Liman (Jawa Timur)
8. Bose (NTT)
9. Cendrawasih VIII (Papua)
10. Mamberamo (Papua).
Ego menyebut, total potensi migas dari 10 blok migas tersebut mencapai 3,4 miliar barel. Dari jumlah tersebut maka lifting minyak akan naik 10 persen hingga 15 persen. Sedangkan potensi gas bumi yang ada mencapai 5 triliun BFC.
Dampak Pandemi
Dengan adanya wabah pandemi covid-19 dan penurunan harga minyak dunia, pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap rencana lelang 10 calon WK migas jika memang belum ada peminatnya.
"Inti tujuannya adalah dalam rangka memastikan seluruh calon WK yang akan ditawarkan ini memiliki peluang atau potensi yang menarik dimata stakeholder, selain itu juga evaluasi terus dilakukan dalam rangka penyusunan," ujarnya.
Sehingga terbuka peluang untuk calon pemilik WK untuk memilih mekanisme pengembalian biaya operasi atau cost recovery atau dengan kontrak bagi hasil gross split, yang tentunya sesuai dengan regulasi undang-undang Migas dan PP hulu Migas.
Namun, Ego mengakui bahwa tidak mungkin 10 kandidat WK itu terlelang dengan cepat, dikarenakan kondisi pandemi. Maka Kementerian ESDM menawarkan dua mekanisme yakni regular dan langsung.
"Penawaran langsung istilahnya lebih kepastiannya tinggi dari interaksi kita dengan badan usaha juga lebih intens, titik-titiknya itu sudah bisa kita lacak ketertarikannya dan lainnya, kalau yang reguler ini memang mereka sangat mencermati dengan harga minyak saat ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaCatat Kinerja Operasi Positif, Volume Transportasi Minyak Pertagas Melonjak Tajam
Selain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ESDM: Transisi Energi Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Mata Dunia
Program transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaPGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan
Besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaKinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaBelum Capai Target, Lifting Minyak di 2023 Tembus 605.500 BPOD
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaCanggih! Mahasiswa UGM Ciptakan Motor Listrik Hemat Energi, Begini Penampakannya
Motor listrik ini dapat mengeluarkan output daya maksimal yang lebih bertenaga
Baca Selengkapnya