ESDM: Jumlah Pelanggan Listrik Capai 81,2 Juta per 30 September 2021
Merdeka.com - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana membeberkan kinerja Ditjen Ketenagalistrikan hingga triwulan-III 2021, atau per 30 September 2021. Salah satunya, jumlah penambahan pelanggan listrik telah melampaui target sepanjang tahun.
Rida mencatat, jumlah pelanggan listrik saat ini telah mencapai 81,229 juta pelanggan atau setara 102,6 persen dari target 2021 sebanyak 79,187 juta pelanggan. Sementara realisasi tahun 2020 lalu sebanyak 78,663 juta.
"Dari sisi jumlah pelanggan, kita sudah (hampir) 103 persen dari target," katanya dalam konferensi pers, Kamis (21/10).
Rida menuturkan, sebenarnya ada 15 kategori yang jadi acuan target capaian kinerja Ditjen Gatrik Kementerian ESDM. Mulai dari penambahan pembangkit listrik, penambahan transmisi, penambahan gardu listrik, penambahan jaringan distribusi, penambahan gardu distribusi, konsumsi listrik perkapita, dan rasio elektrifikasi.
Kemudian tingkat System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau hitungan pemadaman listrik secara nasional, dan System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau lama pemadaman per konsumen secara nasional, dan jumlah pelanggan listrik.
Lalu, ada pula persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penurunan emisi CO2 pembangkit, pengembangan smart grid, peningkatan investasi subsektor ketenagalistrikan, serta susut jaringan tenaga listrik.
Jika diurutkan, pada penambahan pembangkit listrik baru terealisasi sebesar 15,1 persen dari target atau setara 936,62 MW dari target 2021 sebesar 6.187,91 MW. Lalu, penambahan transmisi baru direalisasikan 40,1 persen atau setara 1.910,06 kms dari target 2021 sebesar 4.765,90 kms.
"Penambahan kapasitas pembangkit ini baru 15,1 persen, target 2021 itu 6,2 GW, ini hampir dua kali lipat dari yang kita capai di 2020, ini masuk ke dalam program 35 ribu megawatt akan segera selesai," tuturnya.
Kemudian Penambahan gardu induk baru sebesar 53 persen atau setara 4.521 MVA dari target realisasi sebesar 8.460 MVA. Penambahan Jaringan Distribusi sebesar 23,2 persen atau 9.915,63 kms dari target 42.714 kms.
Lalu, penambahan gardu distribusi baru mencapai 33 persen dengan 1.002,63 MVA dari target 3.022 MVA. Dan konsumsi listrik per kapita telah mencapai 92 persen realisasi sebesar 1.109 kWh/kapita dari target 1.203kWh/kapita.
Rasio Elektrifikasi
Sementara itu, capaian rasio elektrifikasi tercatat sebesar 99,4 persen dengan target 2021 sebesar 100 persen. Lalu SAIFI Nasional atau tingkat pemadaman per pelanggan selama setahun penuh telah mencatatkan 138 persen dengan rata-rata 4,96 kali pemadaman per pelanggan per tahun.
Capaian ini sementara lebih baik dari target sepanjang tahun 2021 adalah maksimal 8 kali pemadaman per pelanggan per tahun.
Selanjutnya, SAIDI Nasional atau durasi pemadaman listrik per pelanggan per tahun, rata-rata durasi pemadaman adalah 6,62 jam per pelanggan per tahun atau 133,8 persen dari target, yakni 10 jam per pelanggan per tahun.
Lalu, persentase TKDN di bidang ketenagalistrikan mencapai 39,01 persen atau 114,7 persen lebih tinggi dari target yang dipatok 34 persen penyerapan TKDN. Kemudian penurunan emisi CO2 pembangkit telah mencapai 10,37 ton atau 210,8 persen dari target 2021 sebesar 4,92 ton.
Selanjutnya, pengembangan smart grid telah ada di lima lokasi atau 100 persen dari target lima lokasi per tahun. Lalu, peningkatan investasi sub sektor Ketenagalistrikan telah mencapai USD 4,22 miliar atau 42,6 persen dari target 2021 sebesar USD 9,91 miliar.
Dan terakhir tingkat susut jaringan tenaga listrik, Rida mengatakan, sementara telah mencatatkan 7,98 persen atau telah lebih baik target 2021 yang dipatok 9,01 persen.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP
Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaAjengan Se-Cirebon Dukung Prabowo-Gibran, Tingkatkan Elektoral Target 60 Persen di Jabar
Bergabungnya para tokoh ini akan membawa dampak besar untuk meningkatkan elektoral.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Terbaru CSIS: Elektabilitas PDIP Mulai Dibuntuti Gerindra
PDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaTarif Listrik Tak Naik Hingga Maret 2024
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaWujudkan Energi Berkeadilan, Holding BUMN Beri Sambungan Listrik Gratis ke Keluarga Miskin
TJSL IDSurvey terus melaksanakan upaya mendukung peningkatan taraf hidup, kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.
Baca Selengkapnya