Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ESDM Dikritik Tetapkan Harga Batubara Mengacu Indeks Internasional

ESDM Dikritik Tetapkan Harga Batubara Mengacu Indeks Internasional batubara. Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirus), Budi Santoso mengkritik formulasi Harga Batubara Acuan (HBA) yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang turut ditentukan pihak asing.

Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu produsen batubara terbesar di dunia bisa menjualnya dengan harga miring kepada pihak dalam negeri.

"Masa batubara kita harganya indeks internasional, yang benar saja. Artinya apa, kita yang tidur di batubara membayar harga yang sama dengan yang di Malaysia, Jepang, China," keluh dia dalam sesi diskusi yang diadakan MNC Trijaya 104.6 FM di Jakarta, Selasa (11/12).

Seperti diketahui, Kementerian ESDM meramu formulasi HBA dengan mengacu kepada empat indeks pasar internasional, yakni Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Global Coal (GCNC), Newcastle Export Index (NEI), dan Platss 5900.

Budi Santoso menyampaikan, Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian ESDM seharusnya punya kebijakan tersendiri yang dapat menjual batubara dengan harga lebih rendah ke pasar lokal.

"Harusnya pemerintah punya policy sendiri, harusnya lebih murah. Kayak di Rusia, negara-negara Arab, harga minyak dalam negeri mereka ya mereka seenaknya saja, gimana rakyatnya mampu. Karena yang dilihat adalah bagaimana energi bisa murah," urainya.

Sebagai contoh, China sebagai produsen batubara di dunia tidak pernah mengambil keuntungan terhadap kegiatan tambangnya. "Bahkan ada beberapa tambang batubara yang underground malah disubsidi, karena mereka memilih untuk mensubsidi tambang yang ada di bawah tanah dibanding mendatangkan batubara dari pesisir," tegasnya.

"Itu lah negara yang punya policy yang konsisten terhadap energi. Karena China memerlukan energi murah untuk mendorong daya saing industrinya," pungkas dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri

Menteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri

Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.

Baca Selengkapnya
ESDM: Transisi Energi Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Mata Dunia

ESDM: Transisi Energi Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Mata Dunia

Program transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024

Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024

Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.

Baca Selengkapnya
Alami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi

Alami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi

Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya