Erick Thohir: Ekonomi RI Baru Bisa Pulih 100 Persen di Kuartal I-2022
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Virus Corona tidak bisa dipisahkan dengan kondisi ekonomi. Sebab, virus tersebut membuat ekonomi seluruh dunia lumpuh. Ekonomi diprediksi baru bisa pulih seperti tahun lalu pada kuartal I-2020.
"Covid-19 ini tidak bisa terpisahkan dengan ekonomi. Bahwa ekonomi kita sampai akhir tahun ini recoverynya baru 40 sampai 60 persen. Tahun depan itu baru bisa 70 persen ke atas. Baru kuartal I-2022 baru bisa 100 persen seperti 2019," ujar Erick melalui Youtube Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/7).
Erick melanjutkan, pemulihan ekonomi juga tergantung pada bisnis yang dijalankan oleh pengusaha. Oleh karena itu, pengusaha diminta untuk mengikuti perubahan bisnis sesuai dengan keadaan saat ini.
"Tentu ini pun tergantung jenis bisnisnya. Karena kenapa? dengan normal baru ini banyak dunia usaha pasti berubah pola bisnisnya, harus beradaptasi. Hal-hal ini yang harus kita sepakati selain kesehatan yang kita tangani tetapi juga ekonominya harus juga ditangani bersamaan," jelasnya.
Dia menambahkan, inovasi dilakukan bersamaan dengan pencarian obat dan alat kesehatan untuk menangani pandemi. Sejauh ini, BUMN sudah mulai memproduksi alat kesehatan seperti PCR agar negara tak perlu mengimpor besar-besaran.
"Kita berusaha membantu, PCR menjadi buatan lokal. Alhamdulillah, kemarin suda bisa 50.000 per minggu, 200.000 per bulan tetapi targetnya nanti 2 juta. Kita juga berusaha membantu inovatir lokal untuk menemukan alat kesehatan lokal seperti ventilator," tandasnya.
Vaksin Corona
Erick Thohir mengatakan, pandemi Virus Corona masih menjadi masalah besar bagi dunia. Menurutnya, vaksin untuk virus baru tersebut belum bisa ditemukan dalam waktu dekat.
"Saya melihat vaksin ini belum bisa ditemukan dalam waktu pendek. Semoga saya salah. Kalau ternyata bisa ditemukan di akhir tahun dan bisa diproduksi ya tentu tahun depan bisa ada solusinya," ujar Erick melalui Youtube Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/11).
Erick mengatakan, Virus Corona tidak hanya menjangkiti negara-negara kecil tetapi juga negara besar seperti Amerika Serikat dan Brazil. Di negara Paman Sam bahkan, penderita Covid-19 terus bertambah hingga menyentuh angka 3 juta.
"Situasi daripada Covid-19 ini memang situasi yang tidak bisa kita pastikan. Kalau kita lihat juga banyak negara besar seperti Amerika, kemarin sudah terinfeksi lebih dari 3 juta, yang meninggal saya rasa sudah berapa ratus ribu. Brazil pun yang tidak maksud apa-apa Presidennya menolak tidak memakai masker dan tidak jaga jarak, beliaunya sendiri kena kemarin," paparnya.
Dia melanjutkan, dalam rangka menekan penyebaran Virus Corona masyarakat harus mau hidup menyesuaikan dengan kenormalan baru. "Ini situasi normal baru yang memang suka tidak suka harus kita hadapi selama vaksinnya belum diketemukan," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Jepang dan Inggris Jatuh ke Jurang Resesi, Erick Thohir: Ekonomi Indonesia Bakal Tetap Tinggi
Saat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Tanggapi SGIE di Debat Cawapres: Kita Butuh Pemimpin Mengerti Ekonomi Syariah
Secara khusus apresiasi diberikan pada Gibran Rakabuming Raka yang telah mengungkap ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya